PINUSI.COM - Media Singapura, The Independent, baru-baru ini memuat artikel yang menampilkan foto seorang YouTuber dengan konten review barang elektronik yang dikenal dengan panggilan David GadgetIn.
Media tersebut dikritik karena memposting foto yang salah. Semestinya yang dipasang adalah Mario Dandy Satrio, seorang pria dengan kasus penganiayaan yang dilakukan kepada Cristalino David Ozora.
David GadgetIn sendiri telah meminta maaf dan menyatakan bahwa dia sama sekali tidak terlibat dalam insiden penganiayaan tersebut. Pihak kepolisian juga telah meminta media Singapura untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan menarik foto yang salah itu.
BACA LAINNYA : Penampakan Aneh dan Kocak kerap Terlihat di Google Maps
Namun, kasus ini menjadi sorotan karena banyak orang merasa bahwa media Singapura telah melakukan pelanggaran privasi dengan memposting foto seseorang yang tidak terlibat dalam kasus tersebut. Hal ini memicu diskusi tentang etika jurnalistik dan kebebasan pers dalam era digital.
Beberapa orang juga mengkritik media Singapura karena memperburuk situasi dengan memposting berita yang tidak terverifikasi dengan baik.
Sebagai media yang memiliki pengaruh besar di Singapura, The Independent diharapkan dapat lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam melaporkan berita.
Kasus ini juga menunjukkan pentingnya memeriksa kebenaran sebelum membagikan berita atau informasi di era digital.
Dalam dunia yang semakin terkoneksi ini, kita semua harus lebih berhati-hati dan memastikan bahwa kita hanya membagikan informasi yang benar dan terverifikasi dengan baik, untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan yang tidak perlu.
Editor : Costa Rando Masihin