search:
|
PinTect

Aplikasi Productive+ Diharapkan Mampu Dorong Produktivitas Kaum Disabilitas

ragil dwisetya utami/ Minggu, 03 Mar 2024 06:30 WIB
Aplikasi Productive+ Diharapkan Mampu Dorong Produktivitas Kaum Disabilitas

Productive+ bisa menjadi salah satu pilihan platform belajar bagi penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan memperoleh pendidikan dan pengetahuan di bidang vokasi. Foto: Kemenparekraf


PINUSI.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi peluncuran aplikasi Productive+, sebagai media belajar secara digital (e-learning) bagi para penyandang disabilitas di Indonesia, untuk memperoleh kemampuan baru dan mengasah talenta. 

Melalui pembelajaran digital ini, penyandang disabilitas diharapkan dapat memperoleh peluang kerja dan membuka peluang usaha di berbagai sektor perekonomian, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Ini adalah sebuah inovasi, dan kami melihat para ahli pendidikan tentunya sudah sepakat transforming itu digitalizations of learning," kata Sandiaga saat menghadiri peluncuran Productive+ di Azalia Hall, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024), dikutip dari laman Kemenparekraf. 

Sandiaga mengatakan, kehadiran Productive+ bisa menjadi salah satu pilihan platform belajar bagi penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan memperoleh pendidikan dan pengetahuan di bidang vokasi.

Sehingga, aplikasi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha dan peluang kerja bagi penyandang disabilitas di Indonesia. 

"Ini yang kita harapkan, karena sesuai Undang-undang 8 Tahun 2016, kita wajib memberikan (kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas) untuk pemerintahan 2 persen dan swasta 1 persen," jelasnya.

Dalam kesempatan serupa, Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo mendorong para penyandang disabilitas mempertajam kreativitasnya dalam memanfaatkan digitalisasi, salah satunya dengan menjadi konten kreator. 

"Satu konten saja bisa menjadi manfaat untuk teman-teman disabilitas dan menjadi masukan bagi pemerintah," kata Angela.

Sementara, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan, aplikasi ini sudah diuji coba oleh 1.200 penyandang disabilitas, dan platform ini menjadi sarana belajar yang baik bagi penyandang disabilitas. 

"Harapannya ke depan itu adalah supaya teman-teman penyandang disabilitas itu bisa mandiri, berpenghasilan, serta membanggakan dirinya sendiri dan lingkungan sekitar," ungkap Angkie. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: ragil dwisetya utami

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook