PINUSI.COM - Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa, bergabung untuk menghentikan operasional Lockbit, jaringan hacker terkenal.
Menurut informasi, Lockbit adalah kelompok yang melakukan kejahatan berbasis ransomware, di mana mereka mencuri data korban dan meminta uang tebusan yang besar.
Sebagian besar sasarannya adalah lembaga keuangan, perusahaan swasta, dan lembaga pemerintah.
Dalam operasi khusus yang diselenggarakan oleh Badan Penegak Hukum Inggris (NCA), Organisasi Keamanan Nasional AS (FBI), dan Badan Khusus Kriminalitas Uni Eropa (Europol), Lockbit berhasil dihentikan.
Menurut postingan lembaga keamanan AS, Inggris, dan UE, Lockbit kini dikontrol oleh NCA, bekerja sama dengan FBI, serta satuan tugas penegakkan hukum internasional 'Operation Cronos.'
Juru bicara NCA dan Departemen Kehakiman AS (DoJ) mengonfirmasi pihaknya telah menghancurkan kelompok hacker berbahaya tersebut.
Operasi tersebut disebutkan masih berjalan dan akan terus berkembang.
Pemerintahan Joe Biden mengeklaim Lockbit merupakan kelompok ancaman ransomware terbesar di dunia, yang telah menyerang 1.700 organisasi di Amerika Serikat, termasuk layanan keuangan, makanan, sekolah, transportasi, dan lembaga pemerintah.
Dalam sebuah pesan terenkripsi, Lockbit menyatakan pihaknya memiliki server backup yang tidak terpengaruh oleh penegak hukum internasional. Namun, perwakilan Lockbit tidak menanggapi permintaan konfirmasi.
FBI tidak menanggapi permintaan tersebut dengan cepat.
Dalam beberapa bulan terakhir, Lockbit dan afiliasinya telah meretas sejumlah perusahaan terbesar di dunia.
Afiliasi Lockbit dipekerjakan untuk melumpuhkan sistem korban dengan alat canggih.
Beberapa analis keamanan menduga Lockbit berasal dari Rusia, ketika serangan software yang dilancarkan terdeteksi menggunakan Bahasa Rusia di forum kejahatan siber pada 2020. (*)