PINUSI.COM - Google kembali membuka kesempatan bagi para mahasiswa di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam Google Solution Challenge 2024, sebuah kompetisi yang menantang mereka untuk mencari solusi inovatif untuk masalah dunia nyata dengan menggunakan teknologi Google.
Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong para mahasiswa dan komunitas Google Developer Student Clubs (GDSC) di berbagai universitas untuk berkontribusi dalam mencapai United Nations 17 Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup isu-isu seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kemiskinan.
Para peserta kompetisi harus mendaftarkan tim mereka melalui tautan yang tersedia di blog Google Indonesia, dan kemudian mengembangkan solusi mereka dengan menggunakan satu atau lebih produk atau platform Google, seperti Android, Firebase, Flutter, Google Cloud, TensorFlow, dan lain-lain. Selain itu, mereka juga harus membuat video demo yang menjelaskan solusi mereka dalam waktu 2 menit.
Batas akhir pengiriman demo proyek adalah tanggal 22 Februari 2024. Setelah itu, proyek-proyek akan dinilai oleh panel juri yang terdiri dari para ahli dari Google dan mitra eksternal. Satu solusi terbaik akan dipilih dari ribuan pendaftar yang ada, dan akan mendapatkan kesempatan untuk menghadiri Google I/O 2024, sebuah konferensi tahunan yang menampilkan berbagai inovasi dan teknologi terbaru dari Google.
Tahun lalu, salah satu tim yang berhasil masuk ke Top 3 adalah Wonder Reader dari Indonesia, yang menciptakan alat pembaca huruf Braille yang dapat membantu para siswa tunanetra untuk belajar lebih mudah. Alat ini dibuat dengan menggunakan Jetpack Compose, Firebase, dan Google Cloud Text to Speech, dan dapat terhubung dengan aplikasi di smartphone atau laptop yang memungkinkan guru untuk memasukkan soal dan siswa untuk mengetik jawaban dalam tulisan Braille. (*)