PINUSI.COM - Dengan menggabungkan teknologi AI dan blockchain, Suzuverse, aplikasi Game-Fi kreatif asal Jepang, mengubah paradigma metaverse.
Suzuverse yang didirikan oleh George Miyauchi pada 11 Agustus 2022, menawarkan pengalaman unik yang mencakup penggunaan avatar, permainan video yang menarik, dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan digital, juga dikenal sebagai pendapatan digital.
Metaverse sering kali berkonsentrasi pada pembuatan dunia virtual, atau metaverse dunia terbuka dalam bahasa teknisnya.
Ironisnya, hampir semua pengembang digital menghadapi masalah utama, yakni kurangnya pengguna aktif.
Suzuverse menggunakan metode yang berbeda.
Awalnya, Suzuverse dimaksudkan sebagai konsep yang menawarkan kemudahan dan kebebasan, terutama kebebasan finansial, daripada dunia terbuka.
Dengan berfokus pada barang virtual, seperti hewan peliharaan virtual, Suzuverse membuka pintu bagi pengguna dengan menawarkan pengalaman yang berfokus pada barang virtual, atau komoditas virtual.
Berbeda dari dunia virtual terbuka, Suzuverse mengajak pengguna mengadopsi hewan peliharaan virtual, dan menggabungkannya dengan aktivitas di dunia fisik.
Suzuverse bukan sekadar aplikasi metaverse biasa. Dengan memberi pengguna kebebasan untuk mengadopsi avatar mereka sebelum memasuki dunia virtual, Suzuverse menciptakan pengalaman yang berbeda dan bernilai.
Dengan cara ini, Suzuverse menjadi pemimpin dalam merangkul adopsi pengguna terhadap item virtual dan realitas campuran.
Dengan fitur Cheercast yang merupakan AI untuk mengatasi kesepian, Suzuverse memikat pengguna, terutama di pasar Asia.
Dengan 40.000 pengguna di seluruh dunia pada 2023 dan pendapatan tahunan lebih dari 25.000.000 USD, Suzuverse menjadi kekuatan global yang mendorong rencana untuk meluncur di lebih banyak negara. (*)