PINUSI.COM - Riot Games, perusahaan yang mengembangkan game Valorant, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawannya di seluruh dunia. PHK ini mencakup 530 orang, atau 11% dari total staf.
Menurut Riot, PHK ini dilakukan untuk memprioritaskan proyek perusahaan yang sudah ada untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Para karyawan yang dikeluarkan dari pekerjaan mereka akan bertemu dengan direktur perusahaan dalam waktu 48 jam ke depan, dan mereka akan diberi pesangon minimal enam bulan selama pertemuan tersebut.
Untuk saat ini, Riot Games akan memprioritaskan game populernya seperti League of Legends (LoL), Valorant, Teamfight Tactics, dan Wild Rift. Mereka juga akan memprioritaskan esports dan acara yang terkait dengan judul tersebut.
Selain itu, Riot menemukan bahwa game lain, seperti Project L 2D yang menggunakan karakter LoL yang masih dalam tahap pengembangan, telah membuat kemajuan besar.
Namun, PHK ini berdampak pada Legends of Runeterra, sebuah game kartu yang telah dirilis sejak 2019. Menurut Jadeja, game itu tidak memiliki dampak yang signifikan bagi perusahaan.
Ada juga studio game Riot Forge, yang bertujuan untuk bekerja sama dengan pihak lain untuk membuat permainan. Riot Forge akan ditutup setelah Bandle Tale: A League of Legends Story dirilis, dan enam judul baru akan dirilis, termasuk Hextech Mayhem di Netflix.
Karena PHK ini bukan untuk menenangkan investor, kata Jadeja, perusahaan harus fokus pada bisnisnya untuk menyenangkan gamer.
Berita ini muncul beberapa hari setelah survei Game Developers Conference (GDC) menunjukkan bahwa 56% peserta menyatakan bahwa akan ada pemutusan hubungan kerja massal di studio game mereka.
Sejak 2023, industri game telah memecat lebih dari 9.000 karyawan di seluruh dunia.(*)