PINUSI.COM - Tesla terpaksa harus melakukan penarikan massal lagi terhadap mobil listrik besutannya, karena ada masalah pada font panel instrumen.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (The National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) menemukan ukuran font pada beberapa lampu peringatan panel instrumen terlalu kecil, dan hal itu diklaim tak sesuai dengan pedoman federal.
Akibatnya, Tesla harus menarik kembali (recall) hampir 2,2 juta kendaraan listrik, nyaris setiap mobil yang dijualnya di AS, untuk mengatasi masalah tersebut.
Untungnya, Tesla maupun pelanggannya, tidak mengharuskan pengemudi membawa kendaraan listrik ke diler atau bengkel.
Mengutip laman Engadget, Senin (5/2/2024), masalah ini bisa diperbaiki hanya melalui pembaruan software via jalur nirkabel over-the-air (OTA).
NHTSA menemukan masalah ini selama audit kepatuhan keselamatan rutin pada Januari 2024.
Ditemukan teks atau font pada lampu peringatan rem, parkir, dan rem antilock, lebih kecil dari yang disyaratkan berdasarkan peraturan federal.
NHTSA mencatat, hal itu dapat mempersulit pembacaan informasi, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan mobil listrik.
Kendaraan listrik Tesla yang terkena dampak adalah Model S (model tahun 2012-2023), Model X (2016-2023), Model 3 (2017-2023), Model Y (2019-2024), dan Cybertruck.
Tesla belum menerima laporan cedera atau kecelakaan apa pun terkait penerbitan tersebut, meskipun telah menemukan tiga klaim garansi yang berpotensi terkait.
Pada Desember 2023, Tesla melakukan recall besar-besaran serupa karena masalah Autopilot. Itu juga dapat diatasi dengan pembaruan OTA.
Sejak saat itu, mereka telah mengeluarkan penarikan lainnya terkait dengan masalah keamanan pintu dan kamera cadangan, masing-masing berdampak pada lebih dari 120.000 kendaraan. (*)