PINUSI.COM - Meningkatkan aspek keselamatan angkutan orang dan barang guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, terus dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
"Dalam mencegah kecelakaan berulang yang terjadi di jalan dalam beberapa bulan terakhir, memerlukan pendekatan yang komprehensif dan strategi yang efektif."
"Berdasarkan data yang dihimpun Korlantas Polri, selama semester I tahun 2023 terjadi sebanyak 68.579 kecelakaan," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh.
Dari data tersebut, diketahui jumlah korban meninggal dunia mencapai 12.661 jiwa.
Kecelakaan yang melibatkan bus dan angkutan barang angkanya juga cukup tinggi, yakni 963 kendaraan bus dan 11.292 kendaraan barang.
"Penyebab terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengemudi, seperti melampaui batas kecepatan, ceroboh saat berkendara, lalai mengecek kondisi kendaraan, melanggar aturan lalu lintas, kelelahan, dan yang lainnya," jelasnya.
Ada beberapa langkah yang dapat diambil guna meningkatkan keselamatan dan mencegah kecelakaan, antara lain sosialisasi mengenai kecelakaan dan faktor-faktor penyebabnya kepada masyarakat.
Lalu, memperkuat program pelatihan dan uji kelayakan pengemudi, bekerja sama dengan stakeholders untuk mengembangkan serta melaksanakan strategi keselamatan jalan yang holistik, peningkatan pengawasan, dan penegakan hukum.
Terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, Kepala Seksi Jianrek Ditkamsel Korlantas Polri AKBP Sulaeman memaparkan, kecelakaan di Indonesia pada 2023 mencapai 152.008 kejadian.
Padahal, di tahun 2021 hanya terjadi 103.645 kejadian kecelakaan, dan tahun 2022 sebanyak 137.851 kejadian kecelakaan.
"Ada pun sekitar 82% korban kecelakaan adalah laki-laki yang merupakan kepala keluarga, sehingga bisa berpotensi pada peningkatan angka kemiskinan," paparnya. (*)