PINUSI.COM - Menurut laporan yang diungkapkan oleh Financial Times pada Rabu (3/4/2023), Google sedang mempertimbangkan opsi mengenakan biaya pada fitur premium dari mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI) miliknya.
Sumber dari laporan tersebut mengungkapkan, Google sedang mempertimbangkan berbagai strategi, termasuk menyatukan fitur pencarian AI ke dalam layanan langganan premiumnya, yang saat ini memberikan akses ke asisten AI baru bernama Gemini dalam Gmail dan Docs.
Langkah ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi Google, untuk menyembunyikan salah satu produk inti di balik dinding pembayaran, sebagai upaya perusahaan memperkuat posisinya dalam ranah AI yang berkembang pesat.
Meskipun begitu, mesin pencari tradisional Google akan tetap gratis, dan iklan akan terus muncul bersama hasil pencarian, bahkan untuk pelanggan yang berlangganan layanan premium, demikian seperti yang disebutkan dalam laporan tersebut.
"Kami tidak sedang mengerjakan atau mempertimbangkan pengalaman pencarian tanpa iklan."
"Seperti yang sudah kami lakukan berkali-kali sebelumnya, kami akan terus membangun kemampuan dan layanan premium baru untuk meningkatkan penawaran langganan kami di seluruh Google," kata pihak Google
Google, sebagai pelopor teknologi dasar dalam bidang AI yang mengalami booming saat ini, juga tengah terlibat dalam persaingan ketat dengan dua pemain industri yang cukup mencuri perhatian, yaitu pencipta ChatGPT, OpenAI, dan pendukungnya, Microsoft. (*)