PINUSI.COM - Produk mobil terbang 'Alef Model A' telah dipesan sebanyak 2.850 orang, menurut Alef Aeronautics, startup yang dibekingi SpaceX milik Elon Musk.
Alef Model A adalah mobil terbang dua kursi. Diharapkan mobil futuristis ini dapat dibeli secara komersial pada 2025.
Jika orang ingin merasakan sensasi pertama mengendarai mobil terbang, mereka harus membayar deposito sebesar US$ 150, atau kira-kira Rp2,3 juta.
Alef mengantisipasi mobil terbang perdananya akan menghasilkan keuntungan sebesar US$ 300.000 atau Rp4,7 miliar jika dijual secara massal.
Artinya, jika 2.850 pemesan akhirnya memutuskan membeli mobil tersebut, Alef akan menerima pemasukan sebesar US$ 850 juta atau Rp13,4 triliun dalam hal keuntungan.
Salah satu startup yang membuat mobil terbang adalah Alef. Startup Jerman lainnya adalah Lilium, sebuah startup taksi terbang, dan perusahaan Cina Joby Aviation.
Tahun lalu, raksasa telekomunikasi Korea Selatan SKTelecom mengumumkan bekerja sama dengan Joby Aviation, mereka akan meluncurkan layanan taksi terbang pada 2025.
Kebanyakan pemain di industri mobil terbang meluncurkan produk yang tampak seperti jet, dengan sayap yang tertempel di sisinya.
Namun, Alef memiliki penawaran unik. Mobil terbang memiliki desain yang mirip dengan mobil, tetapi di dalamnya ada cangkang pelindung rotor yang memungkinkan aliran udara masuk ke perangkat.
Mobil buatan Alef disebut sebagai mobil terbang pertama di dunia, karena desainnya sangat mirip dengan mobil, tetapi memiliki kemampuan untuk terbang.
Kendaraan Model A dapat mencapai kecepatan 110 mil per jam, tetapi di daratan, ia dapat mencapai kecepatan antara 25 dan 35 mil per jam. (*)