PINUSI.COM - Polisi menggunakan skema contraflow, sebagai upaya mengurai kemacetan di jalan tol saat arus mudik Lebaran.
Pada skema ini, pemudik akan melewati jalur yang sebenarnya merupakan arah sebaliknya.
PINUSI.COM merangkum beberapa poin yang harus diperhatikan dalam menghadapi contraflow, yakni:
1. Jadwal dan Titik Contraflow
Informasi ini biasanya bisa didapatkan melalui media sosial atau operator jalan tol.
Sebelum lajur lawan-arah, pasti sudah ada rambu-rambu yang dipasang.
Perlu diingat: Jika sudah melihat rambu-rambunya, sebaiknya tetap berada di jalur kanan dan mengikuti antrean.
2. Pintu Keluar Tol Tidak Terlewati
Jalur contraflow memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar.
Jika pintu gerbang keluar tol sudah terlewat, maka pemudik perlu melanjutkan perjalanan dan keluar dari pintu keluar tol lainnya.
Contoh: Rute contraflow antara KM 36 ruas Jalan Tol Jakarta- Cikampek sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali).
Semua pintu tol antara titik tersebut akan terlewati, jika pengmudi memilih lajur contraflow, termasuk interchange menuju Jalan Tol Cipularang tujuan Bandung yang berada di Dawuan KM 67.
3. Persiapan Masuk Jalur Contraflow
Ketika sudah mengetahui titik dan lokasi jalur contraflow, pemudik perlu menyiapkan kendaraan di lajur kanan.
Bersiaplah sekitar 2 km sebelum pintu masuk jalur contraflow, supaya tidak kelewatan atau melakukan manuver mendadak yang berbahaya.
Contoh Kasus: Jalur contraflow berada di KM 36, maka pengemudi harus bersiap mengambil lajur kanan saat berada di KM 34.
Nyalakan sein kanan saat jarak dengan akses masuk tinggal 500 meter.
4. Atur Kecepatan Mobil
Jika terlalu pelan, akan menghambat lalu lintas. Namun, jika terlalu cepat juga berbahaya, mengingat berada di jalur mobil lain dari lawan arah.
Idealnya kecepatan kendaraan di jalur contraflow adalah 60 kpj.
5. Lokasi Rest Area
Rest area yang digunakan merupakan rest jalur sebaliknya.
Jika ingin masuk perhatikan tanda-tanda rambu darurat (Pintu masuk dan keluar rest area akan dibalik fungsinya). (*)