PINUSI.COM - Setelah menggunakan kacamata VR/AR milik Apple Vision Pro seharga US$3.500 atau Rp54,7 juta, beberapa pembeli pertama kembali ke toko tempat mereka membeli, karena merasa tidak nyaman, bahkan mual saat menggunakannya.
Pengguna juga mengeluh tentang berat perangkat, yang sebagian besar terletak di bagian depan.
Selain itu, seorang insinyur lain berbagi pengalaman buruknya di media sosial X, mengeluh tentang pemrograman Vision Pro yang tidak memuaskan dan masalah fokus yang menyebabkan sakit kepala.
Seperti yang dikatakan oleh pakar produk Parker Ortolani, ada kemungkinan Apple Vision Pro dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah. Setidaknya satu orang mengalami pengalaman memerah mata.
Apple menjual Vision Pro pertama kali pada 2 Februari 2024. Untuk gelombang pertama pembeli, Apple memungkinkan pengembalian produk dalam waktu 14 hari setelah pembelian.
Bagi beberapa pembeli Apple Vision Pro, kesan pertamanya sudah hilang dua pekan setelah peluncurannya.
Dalam beberapa hari terakhir, banyak pengguna Vision Pro yang mengumumkan headset mahal tersebut akan dikembalikan.
Namun, salah seorang pengguna Reddit menyatakan, perangkat ini tidak cocok untuk hiburan, dan tidak dapat dimainkan jika kurang produktif.
Dia berpendapat, Apple Vision Pro tidak perlu disimpan.
Carter Gibson, Manajer Senior Google, juga menyatakan pendapat yang sama.
Gibson juga meragukan efisiensi membuat slide di Vision Pro, dibandingkan menggunakan mouse dan kibor.
Dia juga kesulitan melakukan multitasking antar-windows.
Masa depan Vision Pro akan dipengaruhi oleh kelompok pengguna awal yang lantang ini.
Sebagian besar dari mereka yang mengeluhkan masalah dengan perangkat ini juga menyatakan keinginan mencoba generasi kedua dari Vision Pro. (*)