PINUSI.COM - Dengan melarang pembuat video gim Fortnite membuka pasar internasional untuk iPhone dan iPad di Eropa, konflik Apple dengan Epic Games semakin memanas.
Sejak 2020, kedua perusahaan terlibat dalam perselisihan hukum, karena Epic Games menuduh Apple melanggar undang-undang antimonopoli AS, dengan membebankan komisi hingga 30% pada pembayaran aplikasi pada Sistem Operasi iPhone (iOS).
Upaya regulator dan pesaing seperti Epic untuk membuka pasar saingan perangkat Apple, menempatkan kendali dan keuntungan Silicon Valley terhadap ekosistemnya sendiri dalam bahaya yang signifikan.
Dengan undang-undang yang disebut Digital Markets Act (DMA), yang mulai berlaku minggu ini, anggota parlemen Eropa memaksa Apple mengizinkan pasar pihak ketiga tersebut.
Selain itu, Apple mendapat denda sebesar 1,84 miliar euro (Rp 31 trilun) dari regulator antimonopoli Brussel karena menghentikan persaingan dari pesaing streaming musik dengan membatasi App Store-nya.
Ini adalah hukuman pertama Apple yang melanggar peraturan UE.
Epic mencoba memanfaatkan DMA, tetapi pada Rabu (7/3/2024), Apple menghentikan upaya tersebut, karena fakta Epic melanggar kontrak sebelumnya dalam sengketa hukum yang berlangsung lama.
Menurut undang-undang Eropa yang baru, Apple menghentikan akun pengembang baru Epic di Swedia.
Epic berusaha untuk mengembalikan Fornite dan gim lainnya ke iPhone di Eropa, dengan menjalankan toko gim-nya sendiri di perangkat Apple.
Menurut undang-undang Eropa yang baru, Apple harus mengizinkan toko pihak ketiga di perangkat Apple.
Karena pembuat program tidak dapat mendistribusikan aplikasi ke iPhone dan iPad tanpa akun pengembang, akun ini sangat penting.
Apple sebelumnya menghentikan beberapa akun pengembang Epic pada 2020, setelah Epic dengan sengaja melanggar aturan pembayaran dalam aplikasi Apple.
Aplikasi yang melanggar aturan tersebut kemudian dikeluarkan dari AppStore sebagai bagian dari kampanye hukum Apple.
Perusahaan asal Amerika Serikat Cupertioni mengatakan, setelah keputusan pengadilan, mereka memiliki 'kebijaksanaan tunggal' untuk menghapus akun pengembang Epic Games mana pun, karena pelanggaran 'berat' terhadap perjanjian pengembang perusahaan. (*)