PINUSI.COM - Studi menunjukkan, remaja yang sering mengisap rokok elektronik, termasuk vape, memiliki bahan kimia berbahaya di urine mereka.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Tobacco Control menemukan, kandungan timbal di urine remaja yang mengisap vape selama 5 hingga 19 hari sebulan, 30 persen lebih tinggi daripada orang yang hanya mengisap vape selama kurang dari lima hari sebulan.
Orang yang mengisap vape selama 5 hingga 19 hari sebulan memiliki kadar uranium di urine, dua kali lipat lebih tinggi daripada orang yang mengisap vape kurang dari 5 hari sebulan.
Sekitar 10% siswa SMA di Amerika Serikat menggunakan vape, menjadikannya produk tembakau yang paling populer di kalangan remaja.
Untuk mengurangi penggunaan vape oleh anak-anak, FDA melarang vape berperasa.
Dilaporkan, perokok Vape memiliki kandungan logam berat di dalam tubuhnya, yang menimbulkan risiko baru bagi penggunanya.
Selain itu, Vape dianggap memiliki kandungan nikotin yang lebih tinggi daripada rokok. (*)