PINUSI.COM - Seorang peneliti kecerdasan buatan (AI) yang bekerja untuk ByteDance, pemilik perusahaan TikTok, diajak bergabung ke grup chat ahli keselamatan AI Amerika Serikat (AS).
TikTok saat ini disorot karena dituduh menjadi alat Pemerintah Cina untuk memata-matai warga AS, yang membuat peristiwa ini menjadi heboh.
NIST mengakui ada kesalahan dalam proses mengundang ahli teknologi kecerdasan buatan ke grup diskusi di platform Slack.
Seharusnya, anggota grup diskusi tersebut adalah para ahli yang tergabung dalam Konsorsium Institut Keselamatan Kecerdasan Buatan AS.
NIST melaporkan, anggota konsorsium mengundang peneliti ByteDance untuk menjadi sukarelawan di grup chat.
Peneliti karyawan yang salah diundang ByteDance tinggal di California.
Tidak ada tanggapan dari karyawan ByteDance atau pekerjanya.
Anggota grup obrolan lainnya juga bingung karena ByteDance bukan anggota konsorsium dan TikTok berada di bawah pengawasan publik dan politisi AS, menurut seseorang yang mengetahui insiden undangan ilegal tersebut.
TikTok dituduh menyediakan pintu belakang bagi Tiongkok untuk memata-matai dan memanipulasi warga Amerika dalam skala besar.
Pekan lalu, wakil rakyat AS di House of Representative mengesahkan undang-undang yang mewajibkan ByteDance menjual TikTok atau melarang aplikasi video pendek tersebut diblokir di Amerika Serikat.
Namun, undang-undang tersebut masih perlu melalui Senat dan ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden sebelum menjadi hukum. (*)