PINUSI.COM - UNESCO berharap Indonesia menjadi tuan rumah konferensi global tentang kecerdasan buatan.
Di sela pertemuan Forum WSIS 2024 di Jenewa, Swiss, Gabriela Ramos, Asisten Direktur Jenderal Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan dari UNESCO, menyampaikan hal ini kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie.
Ramas menyambut baik topik yang dibahas oleh Menkominfo.
Selain itu, ia menekankan betapa pentingnya posisi Indonesia dalam hal tata kelola dan etika kecerdasan buatan (AI).
Dalam pertemuan itu, ia mengatakan Indonesia ingin menjadi tuan rumah Global Forum on the Ethics of AI pada 2025.
Lebih dari 70 delegasi dari berbagai negara, termasuk menteri, telah menghadiri Forum di Slovania pada Februari 2024.
Untuk menyelenggarakan pertemuan global ini, UNESCO berkomitmen mendukungnya sepenuhnya.
Program Readiness Assesment Methodology (RAM) untuk Indonesia diluncurkan oleh UNESCO.
RAM berfungsi sebagai alat penilaian untuk mendukung negara-negara anggota dalam pengembangan AI, sesuai prioritas suatu negara.
Dengan melakukan penelitian mendalam, RAM diharapkan dapat membuat rekomendasi konkret tentang tata kelola AI di Indonesia.
RAM terdiri dari serangkaian pertanyaan yang mencakup aspek teknologi dan infrastruktur, hukum dan peraturan, sosial dan budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pendidikan, serta aspek lain dari ekosistem kecerdasan buatan. (*)