PINUSI.COM - Sejak peluncurannya pertengahan tahun lalu, Starlink mengundang banyak kontroversi.
Salah satunya, adalah harga langganan yang dianggap murah.
Selain tawaran harga promo perangkat yang jauh di bawah harga pasar, harga layanan Elon Musk dianggap lebih murah daripada yang ditawarkan pesaing lokal.
Sebagai informasi, harga layanan Starlink termurah adalah Rp750 ribu per bulan.
Perangkat dijual dengan harga Rp7,8 juta, dengan harga promo yang berlaku hingga 10 Juni 2024.
Starlink telah diketahui beroperasi di sejumlah negara lain, salah satunya adalah negara asalnya, Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, Starlink menawarkan dua paket langganan, personal dan business.
Orang-orang juga terbagi menjadi tiga langganan lain, rumah, roam, dan boats.
Ketiganya menawarkan layanan untuk rumah, perjalanan, atau nomaden, hingga di daerah maritim.
Harga bulanan termurahnya adalah US$120 (Rp1,9 jutaan), dan perangkat kerasnya seharga US$599 (Rp9,7 jutaan).
Namun, untuk paket bisnis, Starlink membaginya menjadi tiga langganan: tetap, mobilitas darat, dan laut.
Paket tetap lokasi dengan 40GB senilai US$140 (Rp2,2 jutaan) per bulan adalah harga termurah.
Harga hardware adalah US$2.500 (Rp40,6 jutaan).
Paket termurah untuk 40GB di Indonesia berharga Rp1,1 juta per bulan, dengan perangkat senilai Rp7,8 juta. (*)