PINUSI.COM - CEO Elon Musk mengumumkan Tesla akan membelanjakan US$ 500 juta atau sekitar Rp8 triliun, untuk mengembangkan jaringan pengisian daya, setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang akan melibatkan lebih dari 10% karyawan Tesla di seluruh dunia.
Sampai 2023, Tesla memiliki 6.000 Supercharger dan lebih dari 50.000 konektor.
Banyaknya fasilitas Supercharger diharapkan akan meningkatkan minat orang untuk membeli mobil listrik Tesla.
Pemerintahan Joe Biden akan membelanjakan US$ 5 miliar selama lima tahun mendatang, untuk membangun 500.000 tempat pengisian mobil listrik.
Pendanaan ini menjadi salah satu yang paling besar bagi Tesla.
Sebelum ini, Musk mengumumkan pemangkasan lebih dari 10 persen, atau 14.000 karyawan, sebagai langkah yang harus diambil untuk menyiapkan perusahaan untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Mereka yang pertama terkena dampak PHK massal perusahaan mobil listrik adalah ratusan karyawan Tesla di pabriknya di Buffalo.
Namun, bencana PHK yang melanda Tesla tidak berhenti di sana.
Musk berencana memangkas lebih banyak karyawan. Setidaknya 20%, atau 28.000 pekerja, akan terkena dampak. (*)