Amerika Serikat dan Inggris Tuding Cina Menyadap Jutaan Orang

Oleh AndikaSunday, 31st March 2024 | 03:00 WIB
Amerika Serikat dan Inggris Tuding Cina Menyadap Jutaan Orang
Pejabat AS dan Inggris baru-baru ini menuduh Cina menyadap jutaan penduduknya. Foto: Pinterest/HATAKE KAKASHI ANBU

PINUSI.COM - Ketidaksepakatan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina semakin meningkat.

Pejabat AS dan Inggris baru-baru ini menuduh Cina menyadap jutaan penduduknya.

Jutaan orang, termasuk anggota parlemen, akademisi, jurnalis, perusahaan, dan kontraktor pertahanan, dirusak oleh dugaan kampanye spionase internet Cina.

Inggris dan Amerika Serikat menyebut kelompok peretas sebagai APT31 atau Advanced Persistent Threat 31. Mereka juga menyebutnya sebagai cabang dari Kementerian Keamanan Negara Cina.

Mereka yang mengkritik Beijing termasuk staf Gedung Putih, senator AS, anggota parlemen Inggris, dan pejabat pemerintah di seluruh dunia.

Mereka mengeklaim hanya sedikit korban yang dapat diidentifikasi.

Namun, para pejabat AS menyatakan selama lebih dari 10 tahun, peretas telah melakukan aktivitas mata-mata yang mengancam pertahanan dan berbagai bisnis, termasuk perusahaan baja, energi, dan pakaian jadi yang berbasis di Amerika Serikat.

Penyedia peralatan telepon seluler 5G dan teknologi nirkabel adalah sasaran investigasi.

Bahkan, anggota parlemen dan pejabat senior Amerika Serikat menjadi sasaran.

Jaksa penuntut Amerika Serikat mengumumkan dakwaan terhadap tujuh orang yang diduga sebagai peretas asal Cina pada Senin (25/3/2024).

Peretas membobol akun kerja, email pribadi, penyimpanan online, dan catatan panggilan telepon milik jutaan orang Amerika.

Pejabat di London menuduh APT31 meretas anggota parlemen Inggris yang sangat menentang Cina, dan mengeklaim kelompok mata-mata Cina bertanggung jawab atas peretasan pengawas pemilu Inggris, yang secara terpisah mengancam data jutaan orang Inggris lainnya.

Kedua diplomat Cina di Inggris dan Amerika Serikat menolak tuduhan tersebut, dan menganggapnya tidak berdasar.

Di sisi lain, kedutaan besar Cina di London menyebut tuduhan tersebut sebagai keji dan tidak berdasar.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ) telah mendakwa tujuh tersangka peretas, tetapi sampai saat ini tidak ada informasi yang ditemukan tentang mereka. (*)

Terkini

Calvin Verdonk, Pilar Kokoh di Balik Kemenangan Timnas Indonesia
Calvin Verdonk, Pilar Kokoh di Balik Kemenangan Timnas Indonesia
PinSport | in 7 hours
Manchester City Resmi Perpanjang Kontrak Pep Guardiola Hingga 2027
Manchester City Resmi Perpanjang Kontrak Pep Guardiola Hingga 2027
PinSport | in 6 hours
Persebaya Siap Jamu Persija, Paul Munster Ketakutan Dengan Rizky Ridho
Persebaya Siap Jamu Persija, Paul Munster Ketakutan Dengan Rizky Ridho
PinSport | in 6 hours
Hotel Santika Premiere ICE BSD City: Penginapan Mewah dengan Nuansa Modern di Tengah Kota
Hotel Santika Premiere ICE BSD City: Penginapan Mewah dengan Nuansa Modern di Tengah Kota
PinRec | in 6 hours
Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Juara Ke 3 Di Ajang Piala AFF 2024
Timnas Futsal Putri Indonesia Sukses Juara Ke 3 Di Ajang Piala AFF 2024
PinSport | in 5 hours
Thom Haye Terpukau dengan Atmosfer SUGBK: Sulit Dijelaskan!
Thom Haye Terpukau dengan Atmosfer SUGBK: Sulit Dijelaskan!
PinSport | in 5 hours
Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Downing Street London
Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Downing Street London
PinNews | in 4 hours
Teknologi Mesin Nissan GT-R Akan Digunakan untuk Model Baru: Siap Hadirkan Kejutan!
Teknologi Mesin Nissan GT-R Akan Digunakan untuk Model Baru: Siap Hadirkan Kejutan!
PinTect | in 4 hours
Daftar Pemenang FFI 2024, Dari Agus Ringgo Sampai Film Agak Lain
Daftar Pemenang FFI 2024, Dari Agus Ringgo Sampai Film Agak Lain
PinTertainment | in 4 hours
Momen Haru di Pemakaman Liam Payne, Zayn Malik Bersatu Kembali dengan Mantan Rekan One Direction
Momen Haru di Pemakaman Liam Payne, Zayn Malik Bersatu Kembali dengan Mantan Rekan One Direction
PinTertainment | in 4 hours
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta