PINUSI.COM - Nadiem Anjarwalla, salah satu dari dua pejabat Binance yang ditahan oleh Nigeria, kabur.
Nadiem adalah warga Inggris yang bertanggung jawab sebagai manajer regional untuk wilayah Afrika Binance.
Forbes melaporkan, Anjarwalla dan warga Amerika Serikat (AS) Igran Gambaryan, ditahan di sebuah penginapan di Abuja, ibu kota Nigeria, sejak Februari.
Namun, dikabarkan Anjarwalla berhasil melarikan diri sejak Jumat pekan lalu.
Saat Pemerintah Nigeria menggugat Binance atas tuduhan penggelapan pajak, kabar ini menjadi lebih jelas.
Penasihat keamanan nasional Nigeria menyatakan, negara itu bekerja sama dengan Interpol untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Anjarwalla.
Penangkapan Anjarwalla dan Gambaryan di Nigeria menjadi perhatian besar, karena dianggap sebagai penangkapan yang tidak adil.
Ketika keduanya tiba di Nigeria, mereka langsung ditahan. Paspor mereka dikembalikan.
Meskipun Anjarwalla dan Gambaryan ditahan selama berminggu-minggu, otoritas Nigeria belum mengumumkan dakwaan apa pun.
Masa tahanan Anjarwalla dan Gambaryan seharusnya berakhir pada 12 Maret, tetapi diperpanjang oleh otoritas Nigeria.
Di Nigeria, Binance memiliki banyak pengguna.
Warga Nigeria beralih dari mata uang negara mereka, naira, ke aset kripto, untuk menghindari tekanan inflasi dan depresiasi.
Meskipun tekanan terhadap naira berasal dari banyak sumber selain transaksi kripto, pejabat Nigeria kemudian mengaitkan penurunan naira dengan aset kripto.
Pemerintah negara tersebut juga menuduh bursa kripto seperti Binance sebagai fasilitas pencucian uang.
Dalam satu tahun terakhir, Gubernur Bank Sentral Nigeria Olayemi Cardoso menyatakan dana senilai US$ 26 miliar diketahui lalu lalang melalui bursa Binance yang tidak jelas sumber dan pemiliknya. (*)