PINUSI.COM – Rusia melakukan ancaman terhadap YouTube karena telah membatasi akses stastiun televisi pemerintahan Russia Today atau yang biasa disebut dengan RT. Sebelum Rusia, terlebih dahulu YouTube melakukan penghapusan kepada 2 saluran Bahasa Jerman.
Jerman menjelaskan bahwa medianya juga melakukan ancaman terhadap Rusia Today karena mereka telah menyebarkan informasi yang salah terhadap Covid-19. Oleh karena itu, RT mengalami penutupan saluran karena melanggar ketentuan penayangan.
Dilain sisi, Roskomnadzor, pengawas media Rusia melakukan tindakan dengan memberikan surat kepada Google, selaku pemegang YouTube denga nisi surat yang menjelaskan bahwa ia menuntut pencabutan pembatasan 2 saluran yang terjadi oleh RT dan Der Fehlende Part.
Menurut Roskomnadzor, pembatasan seperti ini telah melewati jalur terhadap prinsip yang dipegang tentang penyebaran informasi secara bebas. Kemudian, aksi seperti ini seharusnya tidak terjadi bagi pihak YouTube.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa tindakan YouTube saat ini sedang melakukan penyerangan terhadap media. Pihaknya menduga bahwa kegiatan ini sengaja dibantu oleh otoritas Jerman.
“Penerapan tindakan pembalasan terhadap media Jerman di Rusia tampaknya tidak hanya tepat, tetapi juga perlu. Kami percaya langkah-langkah ini adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk membuka dialog yang konstruktif terkait situasi yang tidak dapat diterima ini,” jelas Kementerian berdasarkan laman AFP (29/9).
Sebelumnya, Rusia sedang melakukan peningkatan tekanan pada raksasa teknologi luar negeri. Tujuan dari negara tersebut adalah mereka ingin mengendalikan konden online untuk penonton lokal dengan skala yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya.
Rusia dengan tegas melakukan denda kepada semua platform yang tidak mengikuti kebijakan mereka. Seperti contohnya saja Twitter, Facebook serta google yang pernah melakukan pelanggaran. Sebelumnya, Rusia mengurangi kecepatan layanan Twitter.
(boy)