Kanal Banjir Belum Atasi Banjir, Teknologi Patut Dicoba

Oleh CarrisaeltrSunday, 21st February 2021 | 15:00 WIB
Kanal Banjir Belum Atasi Banjir, Teknologi Patut Dicoba
Kanal Banjir Barat dan Timur belum memberikan hasil yang maksimal dalam penanganan banjir Jakarta (Foto:Cerita Pejalan)

PINUSI.COM - Kanal Banjir Barat dan Timur, masih jadi andalan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dalam mengatasi dan memanajemen debit air, agar tidak membanjiri Ibukota. Nampaknya, Pemprov harus mulai mempertimbangkan untuk mencari solusi lain, pemanfaatan teknologi bisa jadi alternatif opsi.

Memang terbilang sebagai investasi infrastruktur yang cukup mahal namun layak untuk memperjuangkannya. Mengingat kerugian dari banjir setiap tahunnya juga tidak sedikit. Berikut inovasi teknologi anti banjir untuk perkotaan.

Water-Gate & WIPP

Selandia Baru adalah negara yang sudah menerapkannya. Water-Gate merupakan sebuah alat reaksi cepat anti banjir. Ia fungsinya sama seperti karung pasir saat banjir, yaitu sebagai tanggul darurat. Inovasi ini terbuat dari PVC, mudah bongkar pasang, gulung dan menyambungkan.

Cara kerjanya sederhana. Awalnya alat ini rata dengan tanah, namun ketika air banjir datang, tekanan air ini mendorong Water-Gate ini membuka seperti kipas dan terciptalah tanggul. Penggunaan Water-Gate bisa berulang-ulang bahkan mengerjakannya butuh sedikit orang. Bisa peletakannya di sungai, jalan raya, akses jalan perumahan dan lokasi lain yang membutuhkan alat menahan air banjir.

Kanal Banjir

Sementara WIPP atau Water Inflated Property Protector adalah tanggul air portabel untuk menggantikan fungsi karung pasir. Inovasi ini adalah kantung polyester berlapis vinyl berukuran besar dan bisa disambung-sambung. Cerdiknya, kantung ini tinggal diisi oleh air banjir dan jadilah tanggul.

Maeslant Storm Surge Barrier

Kalau mau berguru soal banjir, Belanda lah jagonya. Salah satu infrastruktur besar di sana untuk menahan banjir adalah Maeslant Storm Surge Barrier atau Maeslantkering di Rotterdam. Tercipta pada tahun 1997, Maeslant Storm Surge Barrier adalah pintu gerbang raksasa untuk menutup kanal dari ancaman banjir.

Cara kerjanya, ketika permukaan air naik, sensor bahaya akan menyala. Lalu gerbang pelan-pelan akan menutup dari pinggir sungai dengan cara menggesernya. Gerbang ini kemudian isi dengan air sebagai pemberatnya. Maka, terciptalah bendungan di sungai.

Aquobex Flood Guard & Thames Barrier

Inggris menggunakan inovasi teknologi pencegah banjir ini di rumah-rumah. Aquobex ini adalah penahan air yang bisa dipasang di pintu-pintu rumah, sehingga air banjir tidak masuk ke dalam rumah. Aquobex diterapkan di wilayah yang langganan banjir, mudah dipasang dan bisa dipakai berulang-ulang. Fungsinya sama seperti karung pasir untuk menjadi tanggul air sementara.

Sungai Thames di London, Inggris ternyata juga suka banjir. Oleh karena itu Inggris juga menciptakan teknologi penahan banjir seperti di Belanda. Yang membedakan adalah cara kerjanya. Thames Barrier memakai gerbang dari baja hollow dengan sistem diangkat, bukan digeser seperti di Belanda. Saat ada ancaman banjir, gerbang akan muncul dari bawah air untuk mencegah London kebanjiran. Teknologi ini sudah ada dari 1984 dan lebih dari 100 kali melindungi London dari banjir.

Opti

Inovasi ini digunakan oleh Amerika Serikat. Opti bukanlah alat atau infrastruktur besar. Melainkan  startup yang mengolah software manajemen data untuk memetakan dan mengoptimalkan sistem drainase yang terkomputerisasi.  

Software pada Opti akan mengawasi ramalan cuaca dan memperkirakan banjir saat terjadi badai. Saat ini, Opti dipakai di 130 kota di Amerika Serikat. Opti fokusnya meminimalisir kerusakan banjir jika sampai terjadi.

LiDAR Flood Risk Mapping

Sungai Chao Phraya di Kota Bangkok, Thailand ternyata juga punya risiko banjir. Sebagai antisipasi, digunakan lah teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) untuk mitigasi bencana banjir. Fungsi LiDAR untuk membuat peta elevasi 3D. Dari itu bisa memuat model elevasi yang sangat akurat di area tertentu Kota Bangkok yang rawan banjir. Selain itu, Pemerintah Bangkok juga memakai drone untuk memantau jaringan drainase kota untuk mendeteksi ancaman mampet. Misalnya, potongan pohon tersangkut di pipa drainase kota.

Terkini

Hati-Hati! Ini 7 Ciri-Ciri Link Phishing yang Wajib Kamu Tahu!
Hati-Hati! Ini 7 Ciri-Ciri Link Phishing yang Wajib Kamu Tahu!
PinTect | in an hour
Bahaya! Gemini AI Jadi Liar: Ngamuk, Ngancam, Sampai Suruh Pengguna Mati!
Bahaya! Gemini AI Jadi Liar: Ngamuk, Ngancam, Sampai Suruh Pengguna Mati!
PinTect | 2 hours ago
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
China Pamer Desain Pesawat Antariksa Canggih, Bisa Dipakai Ulang!
PinTect | 4 hours ago
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
Pulau Rubiah: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Kamu Kunjungi
PinRec | 4 hours ago
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
Wisata Pantai Lhok Mee: Surga Tersembunyi di Aceh yang Wajib Dikunjungi
PinRec | 4 hours ago
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
Keuangan Bayern Munich Jadi Penghalang Transfer Florian Wirtz, Fokus pada Kontrak Baru Jamal Musiala
PinSport | 4 hours ago
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
Rekomendasi Hotel Mercure BSD City: Hotel Mewah dengan Sentuhan Modern dan Lokasi Strategis
PinRec | 4 hours ago
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Ditunda, Fokus PSSI Beralih ke Timnas U-20
PinSport | 4 hours ago
Ford Kembali ke Indonesia dengan Hadirkan Ranger dan Everest Terbaru: Siap Bersaing di Pasar SUV dan Pickup!
Ford Kembali ke Indonesia dengan Hadirkan Ranger dan Everest Terbaru: Siap Bersaing di Pasar SUV dan Pickup!
PinTect | 5 hours ago
7 Fitur Canggih Microsoft Word yang Bikin Hidup Kamu Makin Santai!
7 Fitur Canggih Microsoft Word yang Bikin Hidup Kamu Makin Santai!
PinTect | 5 hours ago
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta