Sejumlah kementerian dan lembaga menelaah temuan baru soal delapan gunung api bawah laut di Indonesia
PINUSI.COM – Badan Informasi Geospasial (BIG) beserta sejumlah kementerian dan lembaga menelaah temuan baru soal delapan gunung api bawah laut di Indonesia. Gunung api bawah laut itu tersebar di tiga provinsi yakni di Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatra dan Sulawesi Utara.
Kasubbid Mitigasi Bencana Gunung Api wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan, dari catatan PVMBG baru ada enam gunung api bawah laut di Indonesia. "Gini, kalau dari kami (catatan) dari Badan Geologi baru enam gunung api bawah laut," katanya via sambungan telepon, Kamis (20/5/2021).
Jika menurut BIG gunung api bawah laut ada di NTT, Sumatra dan Sulawesi Utara, dari catatan PVMBG hanya ada di NTT dan Sulawesi Utara. "Itu ada yang di Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur. Untuk gunung api yang lain kami belum punya databasenya lagi, saya enggak tahu 8 gunung api itu berdasarkan apa," ungkapnya.
Enam gunung api bawah laut ini di antaranya, Hoabal, Yersey, Emperor of China, Neuwerkerk, Banua Wuhu dan Sangir. "Di Indonesia ada 127 gunung api, dari 127, enam di bawah laut dan di bawah laut itu ada yang dikategorikan nya tipe A, B dan C," ujarnya.
Menurutnya, tipe A seperti Hobal, ada aktivitas letusannya. Tapi dibeberapa gunung api ini belum ada aktivitas letusannya (belum terjadi) seperti di NTT. "Kita belum ada catatan sejarahnya. Kalau yang di Sulawesi Utara, aktivitasnya hanya sebatas ada gelembung-gelembung. Gunung api tidak akan menimbulkan gempa yang besar, kecuali letusan. Kalau gunung api bawah laut di Sulawesi Utara belum ada aktivitasnya," pungkasnya.