Teknologi bisa atasi sebab akibat dari perubahan iklim di Indonesia
Pinusi.com - National Battery Research Institute (NBRI) menggelar seminar secara daring dengan tema "Climate Challenge" pada Senin (12/7/2021). Kemudian, pelaksanaan selama tiga hari, mulai tanggal 12 hingga 14 Juli 2021 mendatang.
Seminar ini membahas sebab dan akibat dari perubahan iklim di Indonesia, dimana penanggulangannya bisa menggunakan teknologi yang ada saat ini.
Namun, hal itu terhalang oleh pemerintah maupun swasta yang sering mengedepankan kepentingannya dan tidak mengerti akan dampak dari perubahan iklim.
Menurut Prof. Dr. Alan J. Drew, NBRI merupakan kunci bagi Indonesia untuk lebih memahami teknologi yang dapat merubah krisis perubahan iklim di Indonesia.
Oleh karena itu, NBRI merupakan suatu media yang tepat untuk membawa Indonesia kearah yang lebih jauh untuk memahami pentingnya penggunaan energi terbarukan.
Selanjutnya, Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini sebagai Founder of NBRI and President of MRS-INA mengatakan pentingnya kolaborasi untuk mewujudkan energi terbarukan. Dan pada tahun 2019 Prof. Dr. Alan J. Drew menggagaskan dan mendukung kolaborasi tersebut.
"Untuk mewujudkan energi terbarukan, NBRI berkolaborasi dengan Material Society of Indonesia dan Queen Marry University of London pada tahun 2020", sebutnya.
Kemudian, pembentukan NBRI mendapat dukungan oleh Global Challenge Research Fund, United Kingdom yang berkolaborasi dengan QMUL (Queen Mary University London) serta British Council.
Terakhir, pembicara dari British Council, Stephanie Renforth menjelaskan keterlibatan British Council dalam terbentuknya NBRI.
Stephanie Renforth menjelaskan, bahwa British Council adalah suatu organisasi internasional UK, yang bekerjasama dengan pemerintah UK yang terbentuk sejak 1934 dan memiliki kantor lebih dari 100 negara yang ada di seluruh dunia.