Gelangnya dapat terkoneksi dengan smartphone loh!
PINUSI.COM – Ide dapat datang dari mana saja. dari berbagai macam ide akan dapat menghasilkan inovasi. Seakan tak aka nada matinya, berbagai pengembangan telah terlalui untuk terus memenuhi kebutuhan manusia.
Untuk saat ini, keperluan akan perlindungan terhadap kamu perempuan sangat kurang. Banyak dari mereka yang merasa tidak aman jika berada pada luar rumah. Contohnya saja ketika sedang menaiki angkutan umum.
Menurut data Catatan Tahunan Komnas Perempuan CATAHU mendeskripsikan setidaknya pada 2020 ada 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan. Data tersebut membuktikan bahwa masih banyak perempuan luar sana yang menerima kebengisan dalam bentuk apapun.
Dengan berbagai rintangan dalam hidup, kini 3 anak berbakat berhasil menciptakan gelang digital untuk melawan kekerasan perempuan dan anak. Mereka adalah Muhhamad Sulthan Mazaya, Marcellus Michael Herman Kahari, dan Daniel Jeans Richard Silitonga.
Ketiga remaja yang saat itu berkuliah pada Institut Tekbologi Bandung (ITB) mengikuti pagelaran EU Social DigiThon yang berkerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI). Event tersebut merupakan Delegasi Uni Eropa kepada Indonesia.
Untuk saat ini, gelang canggih buatan anak bangsa masih dalam tahap pengembangan. Cara kerja gelang modern ini dapat merekam ataupun memanggil kontak darurat. Kemudian fitur lainnya juga menyediakan sirine darurat.
“Fitur pertama itu buat domestik (waktu pencet tombol nanti merekam nada sama manggil kontak darurat) jikalau yang satu lagi buat non-domestik (waktu mencet memanggil kontak darurat sama bunyi sirine),” jelas Mazaya.
Tak hanya itu, gelang juga dapat terkoneksi dengan smartphone melalui aplikasi yang menghadirkan informasi tahapan protokol kesehatan darurat. Namun sayang, akibat pandemi Covid-19 ini dengan terpaksa menghentikan niat baik ketiga mahasiswa ITB tersebut. (boy/fe)