PINUSI.COM - OnlyFans merupakan layanan konten eksklusif dari kreator yang harus berlangganan. Beberapa kreator menyalahgunakan platform ini untuk menjual konten pornografi.
Perusahaan platform daring berbayar ini sangat terkenal dengan konten-konten dewasanya. Perusahaan berbasis di London itu membuat pernyataan resmi mengenai pemblokiran konten yang mengandung pornografi. Kamis, (19/08/2021).
Kemudian, pemberlakuan larangan tersebut berlaku mulai 1 Oktober 2021.
Menurut OnlyFans, melakukan hal ini bertujuan untuk memenuhi permintaan mitra perbankan.
Selain memenuhi permintaan mitra, hal tersebut juga untuk penyedia pembayaran.
Selanjutnya, OnlyFans berencana akan menarik pendanaan dari investor luar dengan target valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,4 miliar (kurs Rp 14.490).
Dalam hal ini OnlyFans mengembangkan pedoman konten demi keberlangsungan jangka panjang platform ini, dan terus menjadi tuan rumah bagi komunitas kreator dan fans inklusif.
Popularitas OnlyFans ini mulai tinggi saat masa pandemi datang. Banyak para pekerja seks, musisi, dan influencer online memanfaatkan OnlyFans. Untuk mengakses konten yang ada dalam OnlyFans, kalian harus berlangganan.
Lalu, pendiri OnlyFans, Tim Stokely mengatakan OnlyFans mengajak seluruh kreator dari genre seperti gaming, fitness, fashion, sampai kecantikan untuk bergabung dengannya. Beberapa artis pun seperti Bella Thorne, Cardi B dan Tyga sudah menggunakan OnlyFans.
Pada tahun 2020, OnlyFans memiliki 130 juta pengguna. Tidak hanya itu, OnlyFans mencatat penjualan senilai 2 miliar dollar AS (sekitar Rp 28,9 triliun) dan diproyeksi berlipat ganda tahun ini. Dari keseluruhan penjualan, OnlyFans mengutip bagian sebesar 20 persen.(mdp)