Penerbangan kali ini terbilang cukup nekat
PINUSI.COM – SpaceShipTwo Virgin Galactic, pesawat ruang angkasa meluncur dengan membawa pencetus perusahaan tersebut bersama tiga karyawan mereka yang bertempat di Antariksa, New Mexico, Spaceport Amerika 11 Juli 2021 lalu.
Menurut FFA, penerbangan Richard Branson tersebut sedang mengalami penelitian secara lanjut oleh Administrasi Penerbangan Federal. Hal ini karena pesawat tersebut telah menyimpang dari batas wilayah udara.
Secara detail, kedua pilot pada pesawat tersebut sudah mendapatkan peringatan lampu kuning dan merah karena penerbangan mereka yang terbilang cukup ekstrim sehingga harus membatalkan misi. Akan tetapi, mereka tetap melanjutkan hingga mendarat.
Dave Mackay dan Michael Masucci, kedua pilot pada misi tersebut memang sudah melihat lampu peringatan tersebut, mereka berkata pada saat mengalami ketinggian puncak, pesawat terbang secara curam.
"Selama penerbangan 11 Juli 2021, kendaraan Virgin Galactic SpaceShipTwo menyimpang dari izin Kontrol Lalu Lintas Udara saat kembali ke Spaceport America. Investigasi FAA sedang berlangsung." Jelas jubir FFA.
Untuk ketinggian, pesawat tersebut sudah mencapai pada angka 53,5 mil. Kemudian, SpaceShipTwo Virgin Galactic sempat lepas landas ke luar angkasa, hanya hitungan menit tanpa bobot lalu Kembali ke bumi.
Setelah itu, Branso nampak memberikan rasa bahagiannya karena ia merasa misi tersebut sudah berhasi. Bersamaan dengan itu, pihak perusahaan juga ikut memuji. Mike Moses, Presiden perushaan pun juga mengagungkan kapal yang terlihat sempurna itu.
Dalam misinya, jika sudah ada peringatan berwarna kuning dan merah pilot harus memilih antara dua pilihan yaitu pembatalan misi atau berusaha terbang ke angkasa dan selesaikan. Ternyata kedua pilot memilih tak membatalkan.
Padahal, pembatalan misi dengan menerbangkan Branson dan kru Kembali terbilang sebagai solusi paling aman daripada option yang lain. Namun pada akhirnya pilihan pilot tersebut terbilang cukup nekat.
“ harus menakut-nakuti Anda. Menerapkan tindakan korektif segera, atau membatalkan motor roket,” jelas Michael.
(Boy)