PINUSI.COM - Alphabet, perusahaan induk Google, telah memutuskan untuk menutup divisi robotnya yang dikenal sebagai Replicant. Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada produk yang lebih mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Replicant didirikan pada tahun 2015 dan menjadi sorotan publik ketika salah satu robotnya, bernama Atlas, ditampilkan dalam sebuah video yang menunjukkan kemampuannya dalam berjalan di berbagai medan yang sulit.
Namun, setelah beberapa tahun beroperasi, Replicant mengalami beberapa kendala yang membuat Alphabet merasa perlu untuk menutupnya. Salah satu alasan utama adalah biaya pengembangan yang sangat besar.
BACA LAINNYA : Nokia Ubah Logo Ikonik untuk Identitas Baru
Selain itu, produk-produk Replicant tidak menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan, sehingga keberlanjutan divisi tersebut dipertanyakan.
Namun, penutupan divisi ini mengingatkan kita bahwa pengembangan teknologi bukanlah selalu tentang menciptakan sesuatu yang canggih dan indah, namun juga harus mempertimbangkan faktor bisnis dan keberlanjutan.
Tidak semua pengamat sepakat dengan keputusan Alphabet untuk menutup Replicant. Beberapa orang berpendapat bahwa penutupan divisi ini adalah contoh bagaimana perusahaan besar seperti Alphabet terlalu fokus pada keuntungan dan mengabaikan dampak sosial dari teknologi yang mereka kembangkan.
Meskipun begitu, perusahaan teknologi besar lainnya seperti Microsoft dan Amazon telah mengembangkan teknologi robotik dan kecerdasan buatan, sehingga kita dapat berharap untuk melihat inovasi yang lebih besar lagi dari perusahaan-perusahaan ini di masa depan.
Editor : Cipto Aldi