PINUSI.COM - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan menjual 20.000 mobil listrik hingga akhir 2023.
"Kalau untuk mobil listrik, terus terang kita enggak punya target khusus."
"Tapi kalau mobil listrik tahun lalu itu (lakunya) 10.000, mudah-mudahan tahun ini harusnya bisa dua kali lipat (20.000)."
BACA LAINNYA: Crighton CR700W, Motor Bermesin Rotary dengan Performa Gahar
"Itu harapannya, (kenyataannya) kita lihat nanti," kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di Jakarta, Rabu (24/5/2023), dikutip dari detik.com.
Penjualan kendaraan listrik murni baterai penuh alias Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia, akan mencapai 10.327 unit pada 2022.
Pada 2023, secara teoritis kinerja penjualan mobil listrik seharusnya lebih baik dari tahun lalu.
Sebab, pemerintah telah memperkenalkan perangkat kebijakan untuk membuat harga kendaraan listrik lebih kompetitif, berupa subsidi.
Mulai 1 April 2023, pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik baru.
Subsidi yang dimaksud adalah pajak pertambahan nilai atau kelonggaran pajak pertambahan nilai, yang berlaku hingga Desember 2023, dengan kuota sebanyak 35.900 kendaraan.
Namun, tidak semua EV yang dijual di Indonesia berhak mendapatkan keringanan PPN.
TKDN (tingkat komponen dalam negeri) paling sedikit 40% menjadi salah satu syaratnya, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023. (*)
Editor: Yaspen Martinus