PINUSI.COM - Industri otomotif Tanah Air kembali membuat gebrakan, dengan meluncurkan inovasi terbaru dalam bentuk motor listrik subsidi.
Salah satu pilihan menarik yang patut mendapat sorotan adalah Exotic Sterrato, yang dikenal sebagai motor listrik subsidi termurah dengan harga mulai dari Rp5,5 jutaan.
Motor ini memiliki jarak tempuh mencapai 55 kilometer, menjadikannya solusi efisien untuk mobilitas harian.
BACA LAINNYA: Mobil Listrik Mini Cooper EV Siap Meluncur Tahun Depan, Tenaga dan Jarak Tempuhnya Lebih Mantap
Exotic Sterrato merupakan hasil karya dari PT Roda Pasifik Mandiri, sebuah produsen sepeda ternama.
Dengan dedikasi untuk menghadirkan alternatif ramah lingkungan yang juga ekonomis, mereka berhasil menciptakan motor listrik subsidi yang sangat terjangkau.
Motor listrik ini tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ramah kantong.
BACA LAINNYA: Terjual 200 Unit dalam 7 Bulan, BMW iX Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia
Dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 54 persen, Exotic Sterrato dapat ditawarkan dengan harga yang terpangkas, menjadikannya motor listrik subsidi dengan harga terjangkau sekitar Rp 5,5 jutaan.
Meskipun harganya terjangkau, Exotic Sterrato tak kalah dalam hal fitur.
Dilengkapi dengan alarm alert, lock motor, find vehicle, start safety system, speedometer digital, USB charger port, ban tubeless, dan LED stoplamp, motor ini memastikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.
Motor ini juga tak mengecewakan dalam hal performa. Ditenagai oleh motor listrik berkekuatan 800 W dan baterai berkapasitas 60V/20,2 Ah, Exotic Sterrato mampu mencapai kecepatan maksimal 50 km/jam.
Dengan tiga mode berkendara yang dapat dipilih, Eco, Normal, dan Sport, pengendara dapat menyesuaikan gaya berkendara mereka.
Selain Exotic Sterrato, tersedia juga pilihan lain dalam kategori motor listrik subsidi dengan harga sekitar Rp5 jutaan, seperti Exotic Vito dengan harga Rp5,7 jutaan.
Kendati demikian, Exotic Sterrato tetap menjadi pilihan menarik, berkat harga terjangkau dan jarak tempuh yang memadai. (*)
Editor: Yaspen Martinus