PINUSI.COM - Seiring berkembangnya teknologi, Google berinovasi dengan aplikasi-aplikasi untuk mempermudah kehidupan banyak orang.
Salah satunya Google Lens, aplikasi berbasis AI yang membantu pengguna mendapatkan informasi, hanya dengan foto atau gambar.
Google disebut-sebut telah mengembangkan kemampuan Google Lens untuk para penggunanya.
BACA LAINNYA: Mercedes-Benz Hadirkan Fitur Berkendara Terbaru dengan ChatGPT
Google Lens mampu mencari dan mengidentifikasi kondisi kulit, tahi lalat, dan ruam, hanya dengan memasukkan gambar.
Hal tersebut dinilai sebagai terobosan, lantaran bisa membantu banyak orang untuk mengidentifikasi bermacam-macam kondisi kulit yang mungkin susah untuk dijelaskan.
Namun, fitur ini tidak bisa digunakan untuk menggantikan diagnosis medis. Aplikasi diagnostik kondisi kulit dan rambut bertenaga AI ini diluncurkan oleh Google pada 2021 lalu.
Namun, tampaknya aplikasi ini memunculkan kekhawatiran, apakah akan berdampak pada ilmu kedokteran atau tidak. Lantaran, berpotensi secara radikal mengubah lanskap dan perawatan diagnosis medis.
Dalam laporan di blog resminya, Google menjelaskan DermAssist yang merupakan aplikasi pencarian kulit terpadu, bisa mengidentifikasi lebih dari 90 persen kondisi kulit.
Penelitiannya juga memperlihatkan teknologi yang mendasarinya bisa membantu dokter untuk mengidentifikasi kondisi kulit dengan lebih baik di semua populasi. (*)
Editor: Yaspen Martinus