PINUSI.COM - TikTok terus meningkatkan fungsionalitas platformnya. Kali ini, perusahaan asal Tiongkok itu meluncurkan fitur yang memberikan tag khusus pada konten, yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Fitur tersebut dibocorkan oleh pengguna bulan lalu, dan TikTok baru saja mengumumkannya melalui postingan blog.
Melalui fitur ini, pengguna dapat mengetahui konten mana yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan, dan konten mana yang asli.
Tag AI muncul di bawah nama pengguna di pojok video. Fitur tersebut juga menyertakan pengingat, konten dapat dihapus secara otomatis jika tidak diberi label, dan akan diuji untuk semua pengguna mulai minggu ini, seperti yang dilaporkan The Verge pada Rabu (20/9/2023) lalu.
Seperti pada platform lain, konten yang dihasilkan AI menjadi viral di TikTok, baik dari pengguna atau perusahaan itu sendiri.
Sayangnya, banyak konten yang sengaja menggunakan kecerdasan buatan untuk menyebarkan disinformasi.
Perangkat lunak kloning suara AI telah digunakan untuk membuat konten viral, seperti meyakinkan lagu Drake palsu atau menginspirasi klip Taylor Swift palsu yang ditonton jutaan kali.
Pada Maret lalu, TikTok merilis filter wajah bernama Bold Glamour yang lebih halus dan luar biasa dibandingkan filter wajah sebelumnya, namun menolak mengonfirmasi apakah TikTok menggunakan AI untuk menghasilkan efek tersebut.
Sekarang, perusahaan itu mengatakan akan mengganti nama efek yang menggunakan alat AI untuk menyertakan tag AI dalam namanya, dan meminta pembuat efek untuk mengikutinya.
Sebelumnya, TikTok juga bekerja sama dengan Bawaslu untuk memberikan informasi khusus menjelang Pemilu 2024.
Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat, memantau dan menangani konten informasi palsu, serta mempercepat penyebaran informasi terkait Pemilu 2024. (*)