PINUSI.COM - Ancaman serius terhadap perusahaan game engine terkemuka, Unity, memaksa mereka menutup kantor dan membatalkan pertemuan karyawan, setelah mengumumkan aturan biaya baru.
Kejadian ini mengguncang industri gim, dan menciptakan
kekhawatiran terkait keselamatan.
Ancaman ini muncul beberapa hari setelah Unity mengumumkan perubahan biaya untuk penggunaan Unity Engine dalam gim mereka.
CEO Unity John Riccitiello awalnya dijadwalkan berbicara di hadapan karyawan pada Kamis pekan lalu, tetapi pertemuan tersebut harus dibatalkan, karena adanya ancaman pembunuhan yang serius.
Menurut laporan dari Bloomberg, Unity juga telah menghubungi pihak kepolisian untuk mengatasi masalah ini. Ancaman ini tidak dapat dianggap enteng, dan tindakan keamanan yang ketat harus diambil.
John Riccitiello, seorang tokoh kontroversial dalam industri game, memiliki sejarah yang mencolok. Ia sebelumnya menjabat sebagai CEO EA pada saat perusahaan memperkenalkan monetisasi loot box dalam FIFA 09.
Riccitiello juga dikenal karena mengkritik pengembang sebagai 'idiot,' karena enggan mengenalkan skema monetisasi di awal proses pembuatan gim.
Selain itu, ada klip yang menjadi perbincangan publik, di mana Riccitiello berbicara tentang membebankan biaya satu dolar kepada pemain Battlefield, untuk mengisi ulang senjata mereka. Keputusan-keputusan ini telah memicu kontroversi dalam industri gim.
Riccitiello juga dilaporkan menjual 2.000 saham Unity, tepat sebelum pengumuman perubahan biaya, yang mengakibatkan penurunan signifikan dalam harga saham perusahaan tersebut. Tindakan ini meningkatkan pertanyaan tentang motivasi di balik perubahan biaya tersebut.
Pada 2023, Unity juga melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan karyawannya dan berencana mengurangi jumlah kantor mereka hingga setengah dari jumlah saat ini, yaitu dari 58 menjadi 30.
Ini adalah perubahan besar dalam perusahaan yang telah menjadi pilar dalam dunia pengembangan gim.
Ancaman pembunuhan yang mengganggu ini adalah peringatan serius tentang intensitas tekanan dan ketegangan yang mungkin dihadapi, dalam industri gim yang terus berubah.
Keselamatan karyawan dan pemimpin perusahaan harus selalu menjadi prioritas utama, dan tindakan tegas harus diambil untuk mengatasi situasi semacam ini. (*)