PINUSI.COM - Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, mengumumkan mereka akan memberikan watermark tak terlihat pada gambar yang dibuat oleh bot pembuat gambar mereka, Meta AI, dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Meta AI adalah salah satu produk kecerdasan buatan (AI) yang diluncurkan oleh Meta Platforms pada akhir September lalu.
Produk ini memungkinkan pengguna membuat gambar foto realistis dari teks yang mereka masukkan, seperti 'seorang wanita berjalan di pantai' atau 'sebuah kota futuristik dengan gedung-gedung tinggi'.
Watermark tak terlihat ini bertujuan membedakan gambar yang dibuat oleh Meta AI, dengan gambar asli yang diambil oleh kamera atau diunduh dari internet.
Watermark ini juga tahan terhadap manipulasi gambar umum seperti pemotongan, tangkapan layar, dan lainnya.
“Kami bertujuan untuk membawa watermarking tak terlihat ke banyak produk kami, dengan gambar yang dihasilkan oleh AI di masa depan.”
“Kami percaya bahwa ini adalah langkah penting untuk membangun kepercayaan dan menghormati hak cipta,” kata Meta dalam sebuah pos blog.
Meta Platforms tidak sendirian dalam mengembangkan produk AI yang dapat membuat gambar dari teks.
OpenAI, sebuah organisasi penelitian AI nirlaba yang didukung oleh Microsoft, juga memiliki chatbot bernama ChatGPT yang dapat melakukan hal yang sama. (*)