PINUSI.COM - Google Chrome, salah satu peramban web terpopuler di dunia, bakal segera menghadirkan fitur baru, untuk melindungi privasi pengguna dari cookie pihak ketiga.
Fitur ini bernama Tracking Protection, dan akan mulai diuji coba pada 4 Januari 2024.
Cookie pihak ketiga adalah data yang disimpan oleh situs web yang berbeda dari situs yang Pinusian kunjungi.
Cookie ini dapat digunakan untuk mengikuti aktivitas Pinusian di web, seperti halaman yang dilihat, iklan yang diklik, atau barang yang dibeli.
Meskipun cookie ini dapat membantu situs web menawarkan layanan dan iklan yang sesuai minat Pinusian, cookie ini juga dapat menimbulkan masalah privasi, karena situs web dapat mengumpulkan informasi pribadi tanpa sepengetahuan Pinusian.
Untuk mengatasi masalah ini, Google Chrome akan membatasi akses situs web ke cookie pihak ketiga secara default, sehingga membatasi kemampuan mereka untuk melacak Pinusian di berbagai situs web.
Fitur ini disebut Tracking Protection, dan
merupakan bagian dari inisiatif Privacy Sandbox yang diluncurkan oleh Google
pada 2020.
Salah satu tujuan Privacy Sandbox adalah untuk menghapuskan cookie pihak ketiga secara bertahap dari Chrome, dan menggantinya dengan solusi alternatif yang lebih menghormati privasi pengguna.
“Kami mengambil pendekatan yang bertanggung jawab untuk menghapus secara bertahap cookie pihak ketiga di Chrome.”
“Kami akan meluncurkan ini kepada satu persen pengguna Chrome secara global, yang merupakan tonggak sejarah penting dalam inisiatif Privacy Sandbox kami, untuk menghapuskan cookie pihak ketiga secara bertahap bagi semua orang pada paruh kedua tahun 2024,” tulis Anthony Chavez, VP, Privacy Sandbox dalam blog Google.
Dengan Tracking Protection, pengguna Chrome akan diberitahu saat membuka peramban di desktop atau Android, dan dapat memilih apakah ingin mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ini.
Jika fitur ini diaktifkan, pengguna akan mendapatkan pengalaman web yang lebih pribadi, tanpa khawatir tentang cookie pihak ketiga yang mengintip aktivitas mereka.
“Dengan Perlindungan Pelacakan, Privacy Sandbox, dan semua fitur yang kami luncurkan di Chrome, kami akan terus berupaya menciptakan web yang lebih pribadi dari sebelumnya, dan dapat diakses secara universal oleh semua orang,” imbuh pengumuman itu.(*)