PINUSI.COM - Mazda, salah satu pabrikan otomotif terkemuka asal Jepang, memiliki rencana ambisius untuk menciptakan ekosistem nol karbon dalam seluruh kegiatan produksinya.
Mulai dari mengurangi emisi CO2 di pabrik-pabriknya, mengganti bahan bakar fosil dengan amonia cair, hingga mengembangkan kendaraan bertenaga biofuel generasi baru.
Menurut laporan Carscoops, Mazda berkomitmen mengurangi emisi CO2 dalam kegiatan produksinya sebesar 69 persen pada 2030 di Jepang, dan mencapai netralitas karbon pada 2035 secara global.
Mazda juga menargetkan membuat seluruh rantai pasokannya bebas emisi pada 2050.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Mazda akan menerapkan skema 'Internal Carbon Pricing', yang akan mempertimbangkan harga perdagangan karbon di masa depan dalam setiap keputusan investasi.
Mazda juga akan memprioritaskan
investasi yang dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi CO2.
Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan Mazda adalah mengganti bahan bakar fosil dengan amonia cair di pabriknya di Hiroshima, Jepang.
Amonia cair adalah bahan bakar yang tidak menghasilkan emisi CO2 saat dibakar, dan dapat diproduksi menggunakan energi terbarukan.
Dengan menggunakan amonia cair, Mazda berharap dapat meningkatkan rasio penggunaan bahan bakar non-fosil hingga 75 persen pada 2030.
Mazda juga akan mengubah kendaraan yang sebelumnya menggunakan mesin diesel menjadi menggunakan biofuel generasi berikutnya.
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari sumber organik, seperti minyak nabati, etanol, atau biogas.
Biofuel dianggap lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Mazda bertujuan untuk mencapai netralitas karbon di seluruh pabrik globalnya pada 2035, dan akan berupaya mencapai netralitas karbon di seluruh rantai pasokan pada tahun 2050."
"Sehingga berkontribusi terhadap hidup berdampingan secara langgeng dengan planet kita," beber Takeshi Mukai, Direktur dan Senior Managing Executive Officer Mazda. (*)