PINUSI.COM - Google baru-baru ini merilis hasil tahunan global dan negara demi negara, untuk Google's Year in Search 2023.
Di Indonesia, pencarian tahunan Google membahas beragam topik populer, terutama yang sedang tren di Indonesia pada 2023.
Data ini dikumpulkan menurut minat pencarian pengguna yang aktif mencari sejumlah kata kunci terpopuler selama periode tersebut.
Temuannya mencakup banyak tren dalam kategori seperti hiburan, olahraga, teknologi, dan isu-isu terkini yang mempengaruhi masyarakat.
AI telah digunakan dalam banyak bidang. Misalnya, teknologi ini telah membuat kemajuan besar dalam membuat virtual assistant yang dapat menjawab pertanyaan, melakukan tugas tertentu, dan membantu pengguna dalam berbagai eskalasi masalah.
Selanjutnya, kendaraan berkendara autonom (EV) menggunakan AI untuk mengemudi tanpa bantuan manusia, menggantikan pengemudi manusia.
AI juga menjadi peran penting dalam pengembangan search engine, memastikan hasil pencarian lebih relevan dan sesuai preferensi pengguna.
Di dunia e-commerce, aplikasi belanja online menggunakan teknologi AI untuk memberikan rekomendasi produk yang paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna, yang menghasilkan pengalaman belanja yang lebih personal.
Oleh karena itu, penerapan kecerdasan buatan telah sangat membantu kemajuan berbagai industri, dan telah menghasilkan inovasi baru yang meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Dalam konteks teknologi, sebutan 'apa itu kecerdasan buatan,' masuk dalam trending penelusuran Google tahun 2023.
Ini menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari dan berkaitan dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), apalagi dengan munculnya ChatGPT yang semakin memudahkan aktivitas manusia.
Tak heran jika kata kunci ini masuk dalam daftar 10 besar Google untuk kategori 'Apa' di tahun 2023.
Fakta kata 'Apa itu AI' muncul dalam Google's Year in Search 2023, menunjukkan masyarakat sangat memperhatikan konsep kecerdasan buatan, alias AI.
Jika popularitas AI begitu tinggi pada 2023, apakah tahun berikutnya akan menjadi era kecerdasan buatan? (*)