PINUSI.COM - Lazada melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan mereka di sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Kabar ini cukup mengejutkan, karena perusahaan e-commerce ini diklaim sukses saat promo 12.12 tahun lalu.
Kabar Lazada mem-PHK karyawan ini muncul setelah e-commerce tersebut
mendapat suntikan dana sebesar USD 634 juta atau setara Rp9,8 triliun dari
Alibaba.
"Kami melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasi tenaga kerja kami, agar dapat memosisikan diri kami dengan lebih baik dalam cara kerja lebih gesit dan efisien, guna memenuhi kebutuhan bisnis masa depan,” ucap juru bicara Lazada, sebagaimana dikutip dari The Straits Times, Kamis (4/1/2024).
Sayangnya,
juru bicara Lazada tidak mengungkap berapa banyak karyawan terkena dampak PHK
Lazada tersebut.
Namun, berdasarkan bocoran dari akun Instagram @ecommurz, PHK karyawan Lazada ini terdampak ke seluruh level manajemen, termasuk VP dan C-level kantor Lazada di masing-masing regional.
Karyawan dari berbagai divisi seperti Customer Care, Product, Procurement, Campaign, Design, Commercial, Platform Governance, Marketing, dan Merchandise juga terkena imbas PHK.
Lazada didirikan pada 2012 dan sudah hadir di enam negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
E-commerce ini menjadi anak perusahaan Alibaba Group Holding, setelah raksasa teknologi Tiongkok tersebut mengakuisisi sahamnya pada 2016.
Lazada memperluas cakupan bisnis operasinya dan masuk dalam persaingan e-commerce Asia Tenggara. (*)