PINUSI.COM - Selain menjadi franchise video game yang sangat disukai, Grand Theft Auto (GTA) juga sering menjadi subjek kontroversi, hingga beberapa negara melarang penyebaran gim ini, karena konten kekerasan yang dianggap memiliki efek negatif.
GTA sama dengan gim laga lainnya. Dalam dunia sandbox, para pemain hanya dapat melakukan tindakan anarkis seperti mencuri mobil, melakukan baku tembak, atau bahkan membunuh NPC dengan fitur free roam.
Namun, itu tidak terkait dengan alur cerita dan sangat opsional.
- Lebih menyenangkan dari segi gameplay
Bermain maniak. Padahal dengan fokus mengikuti misi cerita protagonis, GTA tidak pernah membuat huru-hara, dan hanya menjalankan kejahatan yang terorganisasi. - Adanya cheat code yang bikin gamer merasa tak tersentuh
Ada banyak efek cheat dalam GTA, mulai dari spawn senjata, spawn mobil, menaikkan dan mematikan Wanted Level, dan mode kebal. Kombinasi dari cheat ini bikin gamer merasa bak dewa. - Gamer kadang hanya menginginkan gameplay full action yang memicu adrenalin
GTA menawarkan aksi menegangkan, seperti kejar-kejaran dengan polisi dan baku tembak nonstop. Ditambah lagi, ada dunia yang luas untuk dieksplorasi - Memenuhi kepuasan diri gamer
Meningkatkan agresi. sensasi menjadi pemimpin dan mengontrol adalah sesuatu yang sangat menyenangkan, apalagi jika gamer sedang merasa tertekan atau banyak beban pikiran.
Di antara berbagai alasan yang disebutkan di atas, alasan yang paling masuk akal kenapa banyak pemain GTA melakukan tindakan anarkis saat bermain gim ini adalah, mereka senang melakukannya.
Meskipun begitu, sebagai pemain yang cerdas, kita juga harus berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang terlibat dalam permainan yang kita mainkan. (*)