PINUSI.COM - TikTok dikabarkan Tengah menjalin pembicaraan dengan beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia untuk potensi kerjasama, sebulan setelah larangan belanja online di platform media sosial.
Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk unit e-commerce GoTo (GOTO.JK) Tokopedia, Bukalapak.com (BUKA.JK) dan Blibli (BELI.JK).
"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," katanya dalam sebuah wawancara, mengutip apa yang dikatakan oleh para eksekutif perusahaan tersebut kepadanya.
Misteri pembicaraan potensial antara TikTok dan perusahaan e-commerce di Indonesia semakin dalam, karena hingga kini juru bicara TikTok Indonesia belum memberikan komentar, Tokopedia menolak berkomentar, perwakilan Bukalapak tidak mengetahui pembicaraan tersebut, dan Blibli belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar, menciptakan ketegangan dan spekulasi seputar kemungkinan kemitraan ini.
Larangan belanja online melalui aplikasi Tiktok oleh Kementerian Perdagangan Indonesia bulan lalu, bertujuan untuk melindungi pedagang kecil dan memastikan perlindungan data pengguna, menimbulkan dampak signifikan pada TikTok.
Platform tersebut terpaksa menutup layanan e-commerce-nya TikTok Shop yang memiliki 125 juta pengguna di Indonesia.
Teten mengungkapkan bahwa ia telah ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk merumuskan aturan terkait e-commerce.
Dengan rencana pertemuan dengan Kepala Eksekutif TikTok, Shou Zi Chew, akhir bulan ini, perkembangan ini menambah ketegangan seputar regulasi e-commerce di Indonesia.
"Saya ingin mereka berkomitmen untuk memiliki bisnis yang berkelanjutan dan tidak merugikan produk UKM dalam negeri," katanya.
Menurut berbagai sumber, sebelum berhenti beroperasi TikTok Shop mengirimkan sekitar 3 juta paket per hari di Indonesia.
Pasar e-commerce Indonesia diproyeksikan tumbuh menjadi sekitar $160 miliar pada tahun 2030 dari $62 miliar tahun ini, menurut laporan ekonomi internet Asia Tenggara oleh Google, investor negara Singapura, Temasek Holdings, dan perusahaan konsultan Bain & Co. Shopee dari Asia Tenggara dan Lazada dari Alibaba termasuk dalam pemain besar e-commerce di Indonesia, menciptakan dinamika persaingan yang intens.