PINUSI.COM - Spotify, platform streaming musik terbesar di dunia, mengumumkan perluasan kemitraannya dengan Google Cloud, penyedia layanan komputasi awan, Kamis 16 November 2023.
Tujuan kemitraan ini adalah untuk memanfaatkan large language models (LLMs), yaitu model kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan teks dan konten lainnya berdasarkan data yang besar.
LLMs, seperti ChatGPT dari OpenAI dan Google Bard, dapat membantu Spotify mengidentifikasi pola mendengarkan pengguna di podcast dan audiobook, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang lebih sesuai dengan selera dan minat mereka.
LLMs juga dapat membantu Spotify memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih aman, dan mengidentifikasi konten yang berpotensi berbahaya.
Google Cloud yang merupakan bagian dari Alphabet, induk perusahaan Google, memiliki beberapa LLMs yang dilatih pada berbagai jenis data, seperti teks, kode, gambar, audio, dan video.
Beberapa contoh LLMs dari Google Cloud adalah PaLM 2, Codey, Imagen, dan Chirp.
Spotify telah menjadi pengguna awal kecerdasan buatan, yang digunakan untuk algoritma rekomendasi musik satu dekade sebelumnya.
Perusahaan asal Swedia ini sekarang bertujuan menggunakan LLMs untuk mereplikasi hal tersebut pada konten non-musiknya, seperti podcast dan audiobook.
Spotify berusaha meningkatkan pendapatan dengan memperluas berbagai format penghasil pendapatan seperti podcast dan audiobook.
“Evolusi teknologi kami selaras dengan komitmen Google Cloud membangun platform terbaik untuk produk kami berjalan, dan mendorong inovasi lebih lanjut dengan kemampuan generative AI yang muncul,” kata Gustav Söderström, Chief Product and Technology Officer Spotify.
Kemitraan antara Spotify dan Google Cloud ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengguna Spotify, yang dapat menikmati konten yang lebih bervariasi dan berkualitas, serta bagi pengembang konten, yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan relevan. (*)