PINUSI.COM - Microsoft telah merekrut dua mantan bos OpenAI, perusahaan rintisan yang menciptakan mesin chatbot generatif ChatGPT, setelah salah satunya dipecat secara mendadak oleh dewan perusahaan.
Sam Altman, mantan CEO OpenAI, dan Greg Brockman, mantan presiden OpenAI, kini akan memimpin tim penelitian kecerdasan buatan (AI) canggih Microsoft yang baru. Keduanya adalah pakar terkemuka dalam pengembangan AI dan berperan besar dalam menciptakan ChatGPT, mesin chatbot yang mampu menghasilkan teks berdasarkan input pengguna.
Perekrutan ini terjadi setelah terjadi drama di OpenAI, yang mengejutkan industri AI dan memicu spekulasi tentang masa depan perusahaan rintisan itu. Pada hari Jumat (17/11), OpenAI mengumumkan bahwa Altman digantikan oleh Mira Murati sebagai CEO. Namun, hanya dua hari kemudian, Murati digantikan lagi oleh Emmet Shear, salah satu pendiri Twitch, layanan livestreaming milik Amazon.
Shear mengatakan bahwa ia akan menyelidiki alasan pemecatan Altman, yang tidak dijelaskan secara rinci oleh OpenAI. Sementara itu, ratusan pegawai OpenAI mengecam keputusan dewan perusahaan dan menuntut kembalinya Altman. Mereka juga mengancam akan mengundurkan diri dan bergabung dengan Altman dan Brockman di Microsoft.
Surat protes yang ditandatangani oleh mayoritas pegawai OpenAI tersebut diperoleh oleh kantor berita Associated Press, yang tidak dapat memverifikasi keasliannya. OpenAI hanya mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima surat tersebut, tanpa memberikan tanggapan lebih lanjut. Microsoft juga menolak berkomentar tentang surat tersebut.
Microsoft adalah salah satu mitra dekat OpenAI dan telah berinvestasi miliaran dolar di perusahaan rintisan itu. Perekrutan itu tampaknya memberi sentimen positif terhadap pergerakan saham Microsoft (MSFT). Data Yahoo Finance menunjukkan, saham MSFT mencapai US$377,44 per lembar saham pada penutupan perdagangan Senin (20/11/2023). Nilai saham ini naik 2,05% dari perdagangan akhir Jumat (17/11/2023) yang sebesar US$369,85 per lembar saham. Nilai saham perdagangan Senin lalu menjadi yang tertinggi sejak sebulan terakhir. Tertinggi kedua tercatat pada perdagangan Kamis (16/11/2023) sebesar US$376,17 per lembar saham. (*)