PINUSI.COM - Justinus Lhaksana, pandit sepak bola terkenal asal Indonesia, mengkritik Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, namun bukan terkait strategi atau taktik yang dijalankan oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Kali ini, kritikannya berfokus pada kemampuan Shin Tae-yong berbahasa Indonesia.
Coach Justin, sapaan akrabnya, menyoroti setelah empat tahun berkarier di Indonesia, pelatih berumur 53 tahun itu belum mampu berbahasa Indonesia.
"Ini menjadi sebuah masalah," ujar Justin di kanal YouTube-nya.
Justin menyampaikan, di dalam Timnas Indonesia, terjadi pemakaian beragam bahasa seperti Korea, Belanda, Inggris, dan Indonesia, yang menurutnya bukanlah hal yang ideal.
Dia berpendapat, Shin Tae-yong seharusnya mengambil inisiatif untuk belajar Bahasa Indonesia, mengingat bahasa tersebut dinilai mudah dipelajari oleh orang asing.
"Ini hanya masalah keinginan," tegas Justin.
Justin membandingkan kesulitan belajar Bahasa Indonesia dengan bahasa Spanyol, yang menurutnya lebih sulit.
Meski demikian, dia yang memiliki keturunan Belanda, bisa berbicara dalam beberapa bahasa seperti Belanda, Inggris, dan Jerman.
Justin bahkan menyarankan kemampuan berbahasa Indonesia harus menjadi syarat dalam kontrak Shin Tae-yong apabila diperbarui.
"Kalau saya posisinya Erick Thohir (Ketua Umum PSSI), saya akan membuatnya wajib belajar Bahasa Indonesia," ucapnya.
Justin juga menyoroti kurangnya komunikasi antara Shin Tae-yong dengan klub-klub, pemilik klub, dan pelatih-pelatih di Indonesia, yang ia anggap terhambat karena masalah bahasa.
"Penting bagi pelatih kepala untuk memiliki hubungan yang baik dengan klub," tambahnya.
Coach Justin menekankan pentingnya komunikasi untuk memperlancar proses pemanggilan pemain dan aspek lainnya. (*)