PINUSI.COM - Wesley Sneijder, legenda sepak bola Belanda, mengalami musim yang luar biasa pada 2009-2010, membantu Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho meraih kemenangan dalam Liga Champions, Coppa Italia, dan Serie A.
Setelah itu, Tim Nasional Belanda yang diperkuat oleh Sneijder kalah dari Spanyol di final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Sementara, Lionel Messi berhasil meraih gelar La Liga pada musim tersebut, dan pada akhirnya, Ballon d'Or keduanya.
Sneijder menilai, seharusnya dirinya yang menjadi pemenang penghargaan individu bergengsi tersebut.
"Saya rasa tidak adil bahwa saya tidak berhasil meraih Ballon d'Or 2010, sedangkan Messi berhasil."
"Namun, saya bukan tipe orang yang meratapi hal tersebut."
"Ballon d'Or adalah penghargaan individual, dan saya lebih memprioritaskan memenangkan trofi bersama tim."
"Jika saya harus memilih antara memenangkan Liga Champions atau Ballon d'Or, saya akan memilih Liga Champions yang berhasil saya raih, dan saya merasa sangat bahagia dengan prestasi tersebut."
"Meskipun kami layak memenangkan final Piala Dunia 2010 melawan Spanyol, mereka tampil luar biasa dan mengalahkan kami."
"Meskipun begitu, mencapai final sendiri merupakan pencapaian luar biasa yang selalu saya impikan, dan saya masih merasa sedih karena hasil yang tidak memihak pada kami," ujar Sneijder kepada saluran Mesir Alhayah TV, seperti dilansir oleh media Spanyol, Diario AS..
Dalam hasil pemungutan suara untuk Ballon d'Or 2010, Sneijder menempati peringkat keempat.
Messi memperoleh dukungan sebanyak 22%, angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekannya di Barcelona seperti Andres Iniesta (17%) dan Xavi (16%), sementara mantan pemain Belanda ini meraih 14%.
Meskipun Sneijder, yang mengakhiri karirnya pada 2019, masih terlihat kecewa atas kemenangan Messi, dia mengakui penyesalan terbesar dalam kariernya adalah kekalahan dari Spanyol pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Sneijder saat ini terlibat dengan FC Utrecht dalam peran yang belum diungkapkan.
Keputusannya pensiun sebagai pemain diambil pada 2019, dengan musim terakhirnya dihabiskan bersama klub Qatar Al-Gharfah. (*)