PINUSI.COM – Pelatih kepala atletik Barcelona, Rafael Márquez, mendapati dirinya berada dalam posisi yang sulit dengan para petinggi klub pada hari Minggu.
Hal ini terjadi karena komentar yang dibuat oleh pelatih asal Meksiko tersebut mengenai kursi pelatih senior Blaugrana yang akan segera kosong.
Berbicara kepada media pada Sabtu (27/1) malam waktu setempat, Márquez tertarik dengan prospek menggantikan Xavi Hernández sebagai pelatih di Catalunya musim panas ini.
Hal ini tentu saja terjadi setelah sang pelatih membuat kejutan dengan mengumumkan niatnya untuk pindah pada akhir musim.
Tanggapan Márquez setelah itu sama sekali tidak berjalan dengan baik di belakang layar di Barcelona.
Ketika ditanya secara langsung apakah dia akan 'senang' jika para petinggi Blaugrana memberinya kesempatan untuk naik ke tim utama, pemain berusia 44 tahun itu menjelaskan, "Anda tidak bisa menolak kesempatan seperti ini. Dan jika kesempatan itu datang, saya akan siap dan mencoba melakukan yang terbaik."
Seperti yang dikonfirmasi oleh Diario Sport, komentar tersebut sama sekali tidak disukai oleh presiden Barca Joan Laporta dan stafnya.
Bahkan, diklaim bahwa Laporta marah terhadap Márquez, yang dituduh melakukan gerakan ceroboh yang lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
Hingga kini belum ada hukuman yang diperkirakan akan diberikan kepada mantan pemain bertahan Blaugrana tersebut. (*)