PINUSI.COM – Luke Fleurs, pesepak bola Afrika Selatan, tewas dalam sebuah insiden pembajakan mobil, seperti diumumkan oleh klubnya, Kaizer Chiefs.
Pemain bertahan berusia 24 tahun ini mengalami luka parah di sebuah pom bensin di Johannesburg pada Rabu (3/4/2024) malam waktu setempat.
Juru bicara kepolisian Gauteng Letnan Kolonel Mavela Masondo mengatakan kepada media lokal Afrika Selatan, para tersangka menodongnya dengan senjata api, dan membawanya keluar dari kendaraannya, lalu menembaknya satu kali di bagian atas tubuh.
Kaizer Chiefs, merilis sebuah pernyataan di platform media sosial X pada Kamis (4/4/2024) pagi.
"Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan bahwa pemain Kaizer Chiefs, Luke Fleurs, secara tragis kehilangan nyawanya semalam dalam insiden pembajakan di Johannesburg."
"Pikiran dan
doa kami bersama keluarga dan teman-temannya pada saat yang sulit ini.”
"SAPS (Dinas Kepolisian Afrika Selatan) sedang menangani masalah ini dan rincian lebih lanjut akan dikomunikasikan pada waktunya."
"Semoga arwahnya beristirahat dengan
tenang," tuturnya.
Fleur belum melakukan debutnya untuk Kaizer Chiefs, setelah menandatangani kontrak dua tahun pada Oktober tahun lalu.
Dia menghabiskan lima tahun di klub yang berbasis di Pretoria, SuperSport United, sebelum pindah ke tim Johannesburg.
"Semua orang di SuperSport United turut bersedih atas meninggalnya mantan pemain Spartan, Luke Fleurs."
"Belasungkawa terdalam kami untuk keluarga Fleurs, teman-teman dan semua orang di Kaizer Chiefs."
"Semoga jiwamu beristirahat dalam kedamaian abadi," tulis pihak klub.
Berasal dari Mitchells Plain, sebuah kota kecil di Cape Town, Fleurs memulai debutnya sebagai pemain sepak bola profesional pada usia 17 tahun, untuk Ubuntu Cape Town.
Pemain bertahan ini mewakili Afrika Selatan di level U-23, termasuk di Olimpiade Tokyo 2021.
Dia dipanggil ke skuad senior Afrika Selatan dua kali, meskipun tidak tampil.
"Saya sedih dengan meninggalnya pemain bertahan Kaizer Chiefs dan mantan pemain internasional junior Luke Fleurs."
"Saya sedih karena satu lagi nyawa telah terenggut karena kejahatan kekerasan."
"Pikiran saya bersama keluarga Fleurs dan Amakhosi, dan seluruh persaudaraan sepak bola Afrika Selatan," ucap Menteri Olahraga Afrika Selatan Zizi Kodwa. (*)