PINUSI.COM – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengkritik keras wasit, yang memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah, dan mengusir dua pemainnya, dalam kekalahan 2-0 dari Qatar, di laga pembuka Piala Asia U23.
"Para pemain saya sudah berusaha sebaik mungkin."
"Tapi dalam pertandingan ini, keputusan wasit bukan sepak bola, tapi komedi."
"Saya tahu Qatar adalah tuan rumah, tetapi wasit telah melewati batas," kata Shin setelah kekalahan di Stadion JassimBin Hamad di Doha, Senin (15/4/2024).
Menurunkan formasi 4-2-3-1, Indonesia memainkan sepak bola serangan balik.
Mereka secara efektif menghalau serangan lawan dan hampir mencetak gol pada menit ke-39, saat tendangan Rafael Struick membentur tiang gawang, yang membuat ribuan pendukung Indonesia yang hadir di tribun tidak percaya.
Namun, penalti mengubah
segalanya.
Pada menit ke-42, kapten Rizky Ridho menjegal Mahdi Al Mejaba di dalam kotak penalti.
Awalnya, wasit Nasrullo Kabirov memberikan tendangan bebas kepada Indonesia.
Namun, setelah mendapat sinyal dari ruang VAR, ia memberikan kartu kuning kepada Rizky, dan memberikan hadiah penalti kepada Qatar.
Dari titik putih, Khaled Ali menyarangkan bola ke tengah.
Di babak kedua, sebelum Indonesia bisa mengatur taktik mereka, mereka kehilangan satu pemain.
Pada menit pertama pertandingan, Ivan Jenner menerima kartu kuning kedua dan diusir wasit, karena melakukan tekel yang sedikit menyentuh sepatu lawan.
Wasit Kabirov tidak meninjau ulang permainan melalui VAR.
"Pemain saya tidak melakukan kontak dengan lawan, tetapi ia menerima kartu merah."
"Mengapa wasit tidak menggunakan VAR dalam situasi seperti ini?" Shin bertanya.
Keadaan menjadi lebih buruk bagi Indonesia, saat mereka kebobolan gol kedua pada menit ke-56, ketika Ahmed Al Rawi mencetak gol melalui tendangan bebas yang indah dari luar kotak penalti.
Bola sempat membentur tiang gawang sebelum masuk.
Indonesia mengakhiri pertandingan dengan hanya sembilan pemain di lapangan.
Pada menit kelima masa injury time, pemain pengganti Ramadhan Sananta menginjak pergelangan kaki Emad Aiash.
Wasit Kabirov awalnya memberikan kartu kuning, tetapi setelah berkonsultasi dengan VAR, ia mengubahnya menjadi kartu merah.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa tentang para pemain yang diusir wasit."
"Saya benar-benar tidak bisa berkata-kata. Sepak bola seharusnya tidak seperti ini."
"Saya benar-benar tidak mengerti. Kami di sini untuk bermain sepak bola, tetapi mengapa Konfederasi Sepak Bola Asia membiarkan hal ini terjadi?"
"Pelajaran apa yang kita dapatkan dari ini? Saya tidak mengerti. Para penggemar menyaksikan pertandingan ini di televisi."
"Jika Anda menggunakan wasit seperti ini di Indonesia, mereka akan dianggap sebagai lelucon," keluh Shin. (*)