PINUSI.COM – Semangat tinggi menggema dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang bangga mengumumkan kemenangan Timnas Indonesia U-23 yang melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
"Semifinal, kami datang!" Serunya dalam unggahan di media sosial, setelah pertandingan menegangkan melawan Korea Selatan pada Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.
Pertarungan sengit berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, di mana tim asuhan Shin Tae-yong menghadapi drama tak terduga.
Rafael Struick menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol memukau untuk Garuda Muda, namun kegembiraan itu sempat tertunda ketika Korea Selatan memaksakan perpanjangan waktu dengan dua gol balasan, termasuk bunuh diri yang tidak terduga dari Komang Teguh dan gol menawan dari Jeong Sang-bin.
Meski kedudukan seri 2-2 memaksa pertandingan masuk ke perpanjangan waktu, Indonesia mendapat keuntungan ketika Korea Selatan harus bermain dengan 10 pemain, setelah Lee Young-jun menerima kartu merah pada menit ke-70.
Tensi mencapai puncaknya ketika pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti yang penuh ketegangan.
Dengan masing-masing tim mendapat 12 kesempatan, Indonesia akhirnya menorehkan kemenangan dramatis dengan skor akhir 11-10, memastikan tempat mereka di semifinal, dan meninggalkan para penggemar dalam euforia.
Lebih dari sekadar kemenangan, hasil ini membuka peluang Indonesia untuk pertama kalinya meraih tiket ke Olimpiade.
Indonesia, yang hadir dengan target awal hanya mencapai perempat final, kini berada satu langkah lagi dari mengamankan tempat di Olimpiade Paris 2024.
Untuk sebuah negara yang belum pernah tampil di ajang tersebut, peluang ini merupakan langkah monumental dalam sejarah sepak bola nasional.
Olimpiade, yang pertama kali digelar pada tahun 1896 di Athena, telah menjadi ajang multinasional paling prestisius, diadakan setiap empat tahun.
Sepak bola, yang menjadi bagian dari Olimpiade secara konsisten, kecuali pada tahun 1896 dan 1932, menarik karena aturan uniknya, di mana tim harus terdiri dari pemain di bawah usia 23 tahun, dengan pengecualian tiga pemain yang lebih tua.
Kemenangan atas Korea Selatan tidak hanya kemenangan di lapangan, tetapi juga merupakan momen kebanggaan nasional, membangkitkan semangat seluruh masyarakat Indonesia.
Meskipun sepak bola Olimpiade tidak termasuk dalam kalender FIFA dan dianggap sebagai turnamen usia muda, ajang ini tetap bergengsi dan sering kali menjadi batu loncatan bagi para bintang muda.
Para pemain seperti Andrea Pirlo, Daniele De Rossi, dan Lionel Messi, menggunakan Olimpiade sebagai panggung untuk menunjukkan kemampuan mereka di kancah internasional.
Dengan satu kemenangan lagi, Indonesia bisa mengukir sejarah baru dengan debut mereka di Olimpiade, membuktikan mereka mampu bersaing di panggung olahraga terbesar dunia.
Timnas Indonesia U-23 hanya butuh satu langkah lagi untuk mencapai impian bersejarah, berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.
Sebagai semifinalis di Piala Asia U-23, skuad asuhan Shin Tae-yong (STY) memiliki peluang emas mengamankan satu dari slot yang tersedia bagi kontingen Asia.
Di Olimpiade nanti, sepak bola akan diikuti oleh 16 tim dari seluruh dunia, termasuk Prancis sebagai tuan rumah.
Asia, bersama dengan Afrika, memiliki jatah terbesar dengan 3,5 slot, sedangkan zona Eropa mendapatkan tiga, Amerika dua, dan Oseania satu slot.
Untuk menentukan wakil-wakil Asia, mata dunia sepak bola kini tertuju pada Piala Asia U-23, di mana Indonesia sedang menantikan hasil dari laga Uzbekistan melawan Arab Saudi.
Pemenang dari pertandingan ini akan menjadi lawan Indonesia di semifinal.
Jika berhasil menang dan melaju ke final, Indonesia tidak hanya akan membuat sejarah dengan keberangkatan mereka ke Paris, tapi juga menjamin posisi di salah satu dari dua grup yang menantang di Olimpiade.
Tim yang lolos ke final Piala Asia U-23 akan ditempatkan di Grup D atau C di Olimpiade, di mana Grup D telah diisi oleh negara-negara seperti Paraguay, Mali, dan Israel, sementara Grup C akan bersaing dengan Spanyol, Mesir, dan Republik Dominika.
Bagi penggemar dan pendukung Garuda Muda, momen ini tidak hanya tentang kompetisi, tapi juga tentang membawa harum nama bangsa di kancah global, mengukir sejarah, dan mungkin saja, membawa pulang kisah-kisah heroik dari Paris musim panas nanti.
Jika Timnas Indonesia U-23 gagal melangkah lebih jauh di babak semifinal, masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperoleh tiket langsung ke Olimpiade Paris 2024.
Syaratnya, mereka harus berhasil meraih peringkat ketiga di Piala Asia U-23.
Posisi ketiga ini akan memberikan mereka kesempatan untuk bergabung dengan peraih peringkat pertama dan kedua, dan ditempatkan di Grup B bersama Argentina, Maroko, dan Ukraina.
Namun, jika Indonesia kalah di posisi ketiga, mereka akan dihadapkan pada pertandingan playoff melawan wakil peringkat keempat dari Piala Afrika U-23, Guinea, yang akan digelar pada 9 Mei mendatang.
Ini akan menjadi pertarungan sengit yang menentukan apakah Indonesia bisa meraih tiket terakhir ke Olimpiade atau tidak.
"Kita sudah sampai di semifinal dan selangkah lagi bisa tampil di Olimpiade."
"Mari kita lanjutkan perjuangan ini. Semangat Garuda Muda," imbuh Erick Thohir. (*)