PINUSI.COM – Timnas Indonesia U-23 masih berpeluang besar mengukir sejarah dengan lolos ke Olimpiade 2024 di Paris.
Pintu menuju Paris masih terbuka lebar, jika mereka dapat mengamankan kemenangan dalam pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Irak U-23, akhir pekan ini.
Namun, jika mereka tergelincir ke posisi keempat, mereka masih memiliki satu kesempatan lagi dengan menghadapi Guinea dalam playoff lintas benua Asia-Afrika.
Nasib tim Merah Putih sempat terguncang saat pertandingan semifinal di Doha melawan Uzbekistan, yang diwarnai serangkaian peristiwa kurang menguntungkan.
Khusayin Norchaev dari Uzbekistan sukses menggetarkan jala Indonesia, dengan tendangan yang meluncur di antara dua pemain belakang di menit ke-68, sementara situasi bertambah buruk ketika Pratama Arhan tidak sengaja membobol gawang sendiri.
Keadaan semakin meruncing ketika Rizky Ridho harus meninggalkan lapangan lebih awal karena kartu merah atas tekel tingginya, menyisakan Indonesia dengan hanya 10 pemain di lapangan.
Namun, kemenangan mengejutkan atas Korea Selatan sebelumnya telah membuka mata dunia pada kemampuan luar biasa tim asuhan Shin Tae-yong.
Shin, asal Korea Selatan, secara ironis mampu menghalau negaranya sendiri dari Olimpiade, sesuatu yang belum terjadi sejak 1980-an.
Sebuah kemenangan di pertandingan mendatang tidak hanya akan menjadi tiket ke Paris, tapi juga akan menandai kehadiran Indonesia di Olimpiade untuk pertama kalinya sejak 1956, menorehkan babak baru dalam sejarah olahraga nasional.
Kita semua berharap Garuda Muda akan terbang tinggi dan mewujudkan mimpi yang telah lama tertunda. (*)