PINUSI.COM - Jens Ravens dan Calvin Verdonk, dua calon pemain Timnas Indonesia, mengungkapkan perasaan senang dan lega, setelah berkas naturalisasi mereka disetujui dalam rapat kerja Komisi X dan III DPR, Senin (3/6/2024).
Dengan persetujuan ini, status Warga Negara Indonesia (WNI) bagi Verdonk dan Ravens semakin dekat.
Keduanya kini hanya perlu menyelesaikan beberapa proses untuk
menjadi bagian dari Tim Merah Putih.
Meskipun belum menjadi WNI, Verdonk dan Ravens sudah merasa memiliki ikatan kuat dengan Indonesia.
Calvin Verdonk, yang hadir langsung dalam rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, bahkan menyatakan Indonesia sudah terasa seperti rumah sendiri.
"Saya senang berada di sini. Saat datang ke Jakarta, ada banyak harapan dan cinta dari masyarakat. Rasanya seperti di rumah sendiri," ujar Calvin Verdok di sela agenda.
Jens Ravens juga mengatakan hal yang sama, meski ia mengikuti rapat kerja secara daring, karena saat ini masih bersama Indra Sjafri dan Timnas Indonesia U-20 di Prancis.
"Ini adalah hari yang spesial, karena semua fans membuat kami merasa seperti di rumah sendiri, semua orang mendukung."
"Saya pikir ini adalah proses yang baik untuk bermain di Indonesia."
"Saya berharap bisa menginspirasi banyak orang, saya cinta kalian, terima kasih," ucap Jens Raven.
Dalam kesempatan yang sama, Verdonk yang sebelumnya sudah menjajal situasi latihan bersama Timnas Indonesia, bertekad menunjukkan penampilan terbaiknya saat menjadi WNI.
Ia ingin kehadirannya juga bisa menjadi motivasi bagi para pemain muda.
"Saya akan memberikan yang terbaik di lapangan."
"Saya ingin memberikan (penampilan terbaik untuk) masyarakat, memotivasi mereka, dan menjadi contoh yang baik untuk mereka, terutama pemain muda."
"Saya ingin memberikan sesuatu yang besar kepada masyarakat Indonesia. Saya ingin membantu Indonesia ke Piala Dunia," beberkata Verdonk.
Sebagai bentuk keseriusannya, Verdonk yang saat ini masih berstatus sebagai warga Belanda, bahkan mengaku belajar dengan tekun demi membuktikan kesungguhannya menjadi WNI.
"Saya belajar Pancasila dan lagu Indonesia Raya, saya belajar hampir setiap malam."
"Indonesia Raya itu sulit, saya sangat bangga (akan) menjadi WNI," cetusnya. (*)